Minimnya pemanfaatan media yang menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami oleh peserta didik menjadi tantangan guru di abad 21 dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kualitas modul ajar dengan media digital. Proses pengembangan modul menerapkan model ADDIE dengan langkah-langkah: 1) Analyze, menyebarkan kuesioner kepada guru kelas IV. 2) Design, menyusun kisi-kisi modul. 3) Develop, pembuatan modul, validasi produk oleh tiga validator, serta revisi modul. 4) Implement, menguji coba modul kepada peserta didik kelas IV SDK Sang Timur Yogyakarta. 5) Evaluate, mengevaluasi hasil posttest peserta didik yang dilakukan selama dua pertemuan. Penelitian ini mencakup pengumpulan data di sekolah dasar melalui kuesioner serta lembar validasi yang diperoleh dari dosen, guru kelas IV, serta ahli TIK sekaligus bahasa. Kualitas modul memperoleh skor: 3,72 dari dosen, 4,0 dari guru kelas IV, dan 3,1 dari ahli TIK sekaligus bahasa. Rata-rata skor modul adalah 3,6, yang termasuk dalam kategori "sangat baik" dan dinyatakan layak untuk diujicobakan setelah melalui proses revisi. Berdasarkan hasil posttest peserta didik, terjadi peningkatan nilai pada 8 peserta didik dan rerata tes dari 77,5% menjadi 95% dengan kenaikan rata-rata 17,5%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa modul ajar dengan media digital layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik.