Peran media daring di era digital selaras dengan sifat gaya hidup masyarakat modern yang selalu berjalan secara cepat, kilat, dan satu langkah di depan. Tentunya berita yang dikemas dengan cepat hadir dalam bentuk straight news yang mayoritas dikemas secara singkat dan langsung ke inti peristiwa yang menjadi tajuk utama. Meski berpegang teguh pada penyajian berita yang cepat dan terkesan masif, dalam satu hari wartawan portal berita daring mampu menghasilkan puluhan hingga ratusan berita, khususnya dalam peristiwa kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, peran portal berita daring mempunyai urgensi tersendiri bagi masyarakat yang membacanya. Salah satu fungsinya untuk memberikan edukasi dan keterbukaan mengenai kronologi yang terjadi beserta dampak yang timbul dari kebakaran yang berlangsung pada periode 21 Agustus—31 Oktober 2023. Tak heran jika pemberitaan yang diunggah juga memuat berbagai pihak yang terlibat dalam satu cakupan peristiwa yang masif, penelitian ini akan berkaitan langsung dengan segi objektivitas pemberitaan pada portal media dalam hal menekankan kesan berita seperti apa saja yang disampaikan pada publik, baik itu berita yang berpotensi mengundang simpati dari pembaca maupun berita yang terkesan menyudutkan salah satu pihak saja. Objektivitas bukanlah sebuah hal asing dalam dunia jurnalistik, justru dengan adanya unsur inilah berita dapat dipertimbangkan kualitasnya secara nyata dan gamblang. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif dan metode analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan jika kedua portal media daring mayoritas sudah cukup memenuhi kriteria objektivitas dari segi aspek kebenaran, relevansi dan netralitas dengan selisih yang tipis dan ketat. Lain halnya dengan aspek-aspek sebelumnya, kedua media belum bisa menghadirkan beragam sudut pandang dalam penyajian beritanya mengenai kebakaran di Sarimukti Bandung, sehingga aspek keberimbangan belum bisa terpenuhi dengan sempurna.