Tempe merupakan sumber pangan tinggi protein yang terbuat dari kacang kedelai. Tempe menjadi makanan khas Indonesia sebagai lauk yang dikonsumsi sehari-hari. Masyarakat desa Sialang Rindang beraneka ragam mulai usia, pendapatan, tingkat Pendidikan dapat diasumsikan memiliki pola konsumsi pangan yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi tempe rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sialang Rindang Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Menggunakan uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, dan uji hipotesis. Pada uji regresi menunjukkan bahwa variabel memiliki pengaruh secara negative terhadap variabel independent. Hasil penelitian ini diketahui bahwa jumlah konsumsi tempe sebesar 2,71 kg dengan rata-rata frekuensi pembelian sebesar 3-4/ bulan; jenis tempe yang paling banyak di konsumsi adalah tempe yang memiliki berat 9 x 14/3 bungkus dengan harga 5000/3 bungkus; jumlah pendapatan keluarga, harga konsumsi tempe, jumlah keluarga dan harga barang berpengaruh secara parsial. Sedangkan pasokan tidak berpengaruh secara parsial, seluruh variabel berpengaruh secara simultan; semakin tinggi pendapatan keluarga akan mengurangi tingkat konsumsi tempe rumah tangga, begitu juga dengan harga konsumsi tempe. Faktor lain yang mempengaruhi adalah jumlah anggota keluarga, semakin banyak anggota keluarga akan mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga. Harga barang mempengaruhi tingkat konsumsi tempe rumah tangga, jika harga barang atau pengeluaran tinggi maka akan menaikkan tingkat konsumsi tempe rumah tangga.