Stabilitas lereng merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya longsor, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal (kekuatan tanah) maupun eksternal (aktivitas manusia). Salah satu metode yang sering digunakan untuk memperkuat lereng adalah teknik soil nailing, yang memberikan solusi perkuatan lereng yang efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perkuatan soil nailing terhadap stabilitas lereng dengan membandingkan nilai faktor keamanan sebelum dan sesudah perkuatan, menggunakan perhitungan manual (metode Fellenius) serta perangkat lunak LEM. Hasil perhitungan manual menunjukkan bahwa lereng tanpa perkuatan memiliki faktor keamanan sebesar 1,123, sedangkan analisis dengan software LEM menghasilkan nilai 1,352, dimana nilai faktor keamanan dari kedua metode tersebut di bawah batas aman yaitu SF ≥ 1,5, sehingga lereng dinyatakan kritis dan berpotensi longsor. Setelah penerapan soil nailing, faktor keamanan meningkat signifikan: secara manual menjadi 1,792 dan dengan software LEM menjadi 1,858. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa soil nailing efektif dalam meningkatkan faktor keamanan terhadap keruntuhan global, penggeseran, serta kestabilan internal terhadap kegagalan tarik dan cabut tulangan. Dengan demikian, penerapan soil nailing dapat dianggap sebagai solusi yang aman dan efektif untuk meningkatkan stabilitas lereng sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNI 8460:2017.