The challenge of waste management, especially organic waste, is still an urgent problem in rural areas. Lombuea Village, located in North Moramo District, is experiencing similar difficulties that impact the quality of the environment and public health. To address this problem, a training program was conducted to produce organic compost using the Takakura basket method. This approach was chosen because of its simplicity, environmental friendliness, and efficiency in converting household organic waste into high-quality fertilizer. The training involved local community members to increase their understanding of sustainable waste management while introducing practical composting techniques. The program includes several stages, such as the introduction of the concept, hands-on practice in making Takakura baskets, and monitoring of the composting results. The results of the training show that this method is effective in minimizing organic waste, producing high-quality organic fertilizer, and raising public awareness of environmental conservation. Given its success, it is hoped that this training can serve as a model that can be applied in other areas. Support from the village government and relevant stakeholders is needed to ensure the sustainability of the program through ongoing assistance and the provision of necessary facilities. This initiative offers a practical and long-term solution for organic waste management while encouraging greater community involvement in environmental protection.ABSTRAKTantangan pengelolaan sampah, terutama sampah organik, masih menjadi masalah yang mendesak di daerah pedesaan. Desa Lombuea, yang terletak di Kecamatan Moramo Utara, mengalami kesulitan serupa yang berdampak pada kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah program pelatihan dilakukan untuk memproduksi kompos organik dengan menggunakan metode keranjang Takakura. Pendekatan ini dipilih karena kesederhanaannya, ramah lingkungan, dan efisiensi dalam mengubah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk berkualitas tinggi. Pelatihan ini melibatkan anggota masyarakat setempat untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan sambil memperkenalkan teknik pengomposan praktis. Program ini mencakup beberapa tahap, seperti pengenalan konsep, praktik langsung dalam membuat keranjang Takakura, dan pemantauan hasil pengomposan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam meminimalisir sampah organik, menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan. Melihat keberhasilannya, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain. Dukungan dari pemerintah desa dan pemangku kepentingan terkait sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program melalui pendampingan yang berkelanjutan dan penyediaan fasilitas yang diperlukan. Inisiatif ini menawarkan solusi praktis dan jangka panjang untuk pengelolaan sampah organik sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat yang lebih besar dalam perlindungan lingkungan.