Dewi Izzatus Tsamroh
Universitas Negeri Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan pengetahuan perawatan mesin selep padi pada kelompok tani Rahayu Desa Bunton Kabupaten Malang Dewi Izzatus Tsamroh; Fitriana Santi; Pungky Eka Setyawan; Cepi Yazirin; Rusdijanto Rusdijanto; Rahmat Fahil Fadillah; Silvi Anitasari
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7, No 4 (2024): November
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v7i4.2221

Abstract

Kelompok Tani (Poktan) Rahayu merupakan salah satu kelompok tani di Dusun Bunton yang menghasilkan 200 ton padi setiap kali panen. Dusun Bunton berada di wilayah Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Dalam rentang waktu 2005 hingga 2023, Poktan Rahayu hanya memiliki 1 mesin penggiling padi. Kurangnya pengetahuan anggota poktan terkait dengan perawatan mesin penggiling padi, menyebabkan menurunnya performa mesin, hal tersebut dapat diketahui dengan hasil penggilingan yang kurang sempurna. Melalui kolaborasi, tim pengabdi UM, UNMER Malang dan UNISMA Malang mengimplementasikan mesin penggiling padi 2 in 1 kepada Poktan Rahayu. Untuk menjaga performa mesin baru, maka tim pengabdi melaksanakan sosialisasi perawatan mesin penggiling padi pada anggota Poktan Rahayu. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anggota Poktan Rahayu terkait dengan perawatan mesin penggiling padi. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan pendidikan masyarakat melalui sosialisasi dan pelatihan. Tahapan kegiatan dilakukan melalui pelaksanaan pre-test, pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan, serta post-test. Sosialisasi dilakukan melalui metode ceramah dan dilanjutkan dengan diskusi oleh tim pengabdi dan anggota Poktan Rahayu. Berdasarkan hasil post-test, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan anggota Poktan Rahayu terhadap perawatan mesin penggiling padi, yaitu dari 37,3% menjadi 94%. Setelah kegiatan pengabdian dilaksanakan, dilakukan pendampingan untuk mengidentifikasi hambatan serta solusi untuk mengatasi hambatan tersebut.