p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal FORTE JOURNAL
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SKRINING DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER) Julva Maulida; Supran Hidayat Sihotang; Syarifah Nadia
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.665

Abstract

Kesehatan bagi tiap manusia merupakan hal yang perlu dipelihara dan dijaga untuk menjalankan aktivitas dengan lancar. Namun banyak hal menyebabkan kesehatan tubuh menurun. Salah satu penyebabnya adalah radikal bebas yang merupakan pemicu bermacam penyakit. Oleh karena itu diperlukan antioksidan yang tinggi yang berasal dari salah satu bagian tumbuhan seperti daun sukun (Artocarpus altilis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan antioksidan pada daun sukun (Artocarpus altilis) dengan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Ekstraksi daun sukun (Artocarpus altilis) dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Untuk mengetahui senyawa aktif pada ekstrak daun sukun maka dilakukan uji skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa aktif apa saja apa saja yang terkandung dalam ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis), aktivitas antioksidan dilakukan pengujian dengan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Hasil dari skrining fitokimia menunjukkan ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) mengandung flavonoid, saponin, tanin, fenolik dan steroid, Aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis) dengan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) memiliki nilai dari 3 replika sebesar (118,5 mgAAE/g ekstrak), (118,59 mgAAE/g ekstrak), (118,30 mgAAE/g ekstrak) dengan nilai rata-rata dari 3 replikasi tersebut sebesar 118,46±0,14 mgAAE/g ekstrak.
FORMULASI DAN PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL GEL EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI PELEMBAB Mera Riska; Syarifah Nadia; Nilsya Febrika Zebua
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.685

Abstract

Penuaan dini menjadi masalah yang sering diperbincangkan terutama di kalangan wanita. Namun produk tropikal yang tersedia di toko sering mengiritasi kulit karena mengandung bahan yang berbahaya. Tanaman seledri (Apium graveolens L.) merupakan tanaman yang umum di sekitaran kita. Senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai pelembap kulit sehingga kulit tetap segar dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Penelitian ini fokus pada penentuan kadar flavonoid dalam sediaan gel ekstrak etanol dari daun seledri sebagai solusi pelembap kulit yang alami. Daun seledri dimasersai dengan pelarut etanol 96% dan diformulasikan ke dalam sediaan gel dengan konsentrasi 3%, 4%, 5% dan blanko. Formulasi gel di evaluasi mutu fisik dengan paramater uji homogenitas, pH, viskositas, stabilitas dan iritasi. Formulasi gel juga dilakukan uji efektivitas kelembapan dan penetapan kadar flavonoid. Semua formulasi gel telah homogen dengan rentang pH antara 6,2 – 7 dan rentang viskositas antara 1570 – 520 mPa’s. Semua formulasi gel stabil terhadap perubahan suhu yang terjadi dan tidak mengiritasi kulit yang ditandai kemerahan maupun rasa gatal. Pada sediaan gel yang memiliki konsentrasi 3% memiliki efektivitas kelembapan terbanyak yaitu sebesar 44,94% dan memiliki nilai kadar flavonoid terbanyak yaitu sebesar 999.9858 mgQE/g. Formulasi gel ekstrak daun seledri bisa dijadikan alternatif sebagai pelembap kulit yang alami.
SKRINING DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) DENGAN METODE FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) Pravil Mistryanto Tambunan; Syarifah Nadia; Fatimah Az Zahra Siregar
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.702

Abstract

Tanaman dari keluarga Myrtaceae yaitu daun salam yang memiliki nama taksonomi syzygium polyanthum (Wight) Walp memiliki banyak metabolit turunannya yang bisa menurunkan kolestrol dan hipertensi sehingga tanaman ini dijadikan tanaman obat di Indonesia. Senyawa flavonoid yang menjadi bagian dari metabolit turunan dalam tanaman ini yang dijadikan sebagai antioksidan alami. Penelitian ini merupakan metode deskriptif dan eksperimental. Proses maserasi dipakai untuk mendapatkan ekstrak kental dari daun salam dengan pelarut etanol 96%. Dilakukan pemeriksaan fitokimia dari hasil ekstraksi yang bertujuan untuk memastikan secara pasti metabolit turunan yang terdapat dalam daun salam. Metode FRAP dipilih sebagai pendekatan untuk mengukur kapasitas antioksidan di dalam daun salam. Rendemen dari proses ekstraksi dari daun salam dengan pelarut etanol 96% diperoleh sebanyak 6,3%. Pada pemeriksiaan fitokimia dari ekstraksi dari daun salam mendapatkan hasil positif yaitu saponin, flavonoid, tanin, glikosida, alkaloid dan steroid/triterpenoid. Pendekatan dengan menggunakan metode FRAP dilakukan 3 kali pengulangan. Nilai yang didapat dari masing-masing replikasi yaitu replikasi 1 (83,66 mgAAE/g ekstrak), replikasi 2 (71,58 mgAAE/g ekstrak), replikasi 3 (83,36 mgAAE/g ekstrak) dan mendapatkan nilai rata-rata dari ke 3 replikasi yaitu 79,53±6,88.
PENETAPAN KADAR TANIN PADA REBUSAN DAUN PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L ) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Linda Margata; Syarifah Nadia; Melibeni Pakpahan; Nor Hafiza
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.708

Abstract

Tanin merupakan metabolit turunan yang terdapat hampir di setiap tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai anti diare. Daun porang dan daun jambu biji mengandung tanin yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara direbus. Namun kebanyakan penelitian kandungan tanin pada daun porang dan daun jambu biji sebelumnya hanya dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar tanin dalam hasil rebusan daun porang dan daun jambu biji yang ditetapkan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang meliputi pengumpulan sampel, identifikasi tumbuhan, analisis senyawa tanin, penentuan panjang gelombang maksimum dan operating time asam galat, penetapan kadar tanin air rebusan daun porang dan daun jambu biji, uji akurasi dan presisi dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil skrining daun porang dan daun jambu biji mengandung senyawa tanin. Hasil panjang gelombang maksimum asam galat adalah 725 nm dengan absorbansi 0,460. Waktu yang diperlukan untuk mencapai serapan konstan adalah 35 menit. Pada penentuan kurva kalibrasi diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,054821 x + 0,00579 dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,9967. Rata-rata kadar tanin di dalam hasil rebusan daun porang adalah 11,58 ± 0,02% dan rata-rata hasil uji perolehan kembali adalah 100,193 ± 1,191% dengan nilai simpangan baku relatif sebesar 1,18%. Rata-rata kadar tanin di dalam hasil rebusan daun jambu biji adalah 10,11 ± 0,02% dan rata-rata hasil uji perolehan kembali adalah 101,54 ± 1,197% dengan nilai simpangan baku relatif sebesar 1,17%. Oleh karena itu, hasil rebusan daun porang dan daun jambu biji dapat dijadikan alternatif sebagai anti diare alami.