p-Index From 2020 - 2025
1.048
P-Index
This Author published in this journals
All Journal FORTE JOURNAL
Hasni Yaturramadhan Harahap
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, Deli Serdang, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L.) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Ulda Andriani Sijabat; Ahmad Hafizullah Ritonga; Hasni Yaturramadhan Harahap
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.913

Abstract

Peradangan adalah respons biologis tubuh terhadap cedera atau infeksi, sementara daun gedi (Abelmoschus manihot L.) diketahui memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi antiinflamasi. Hal ini menjadikannya subjek penelitian dalam evaluasi aktivitas antiinflamasi terhadap mencit putih jantan (Mus musculus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L.) sebagaiiantiinflamasi yang diujikan pada mencit putih jantan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu udem buatan pada salah satu telapak kaki mencit yang diinduksi menggunakan karagenan 1%. Pengujian antiinflamasi ekstrak etanol daun gedi menggunakan 24 ekor mencit putih jantan yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan tersebut terdiri dari kelompok normal yang tidak diberikan perlakuan apapun, kelompok kontrol positif yang diberikan natrium diklofenak, kelompok kontrol negatif yang diberi   perlakuan Na-CMC 1%, dan 3 kelompok ekstrak yang diberikan ekstrak etanol daun gedi dengan      konsentrasi 2%, 4% dan 6%. Persen radang pada keenam kelompok uji tersebut mengalami penurunan udem secara terus menerus yang dimulai sejak jam ke-1 sampai jam ke-6 setelah di induksi karagenan. Persen radang terbesar terjadi pada jam ke-1 pada kelompok suspensi Na-CMC kemudian diikuti oleh kelompok dengan konsentrasi 2%, 4%, 6%  dan natrium diklofenak. Persen inhibisi radang terbesar     dimiliki oleh kelompok natrium diklofenak kemudian di ikuti oleh kelompok ekstrak dengan konsentrasi 6%, 4%, dan 2%. Dapat disimpulkan bahwa persen inhibisi yang baik    terdapat pada EEDG konsentrasi 6% setelah natrium diklofenak kemudian diikuti EEDG konsentrasi 4% dan 2%. Hal ini menunjukan bahwa kelompok natrium diklofenak, EEDG konsentrasi 2%, 4%, 6% memiliki potensi sebagai agen antiinflamasi.
KOMBINASI MINYAK ATSIRI SEREH (Cymbopogon citratus), KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DAN MINYAK NILAM (Pogostemon cablin) SEBAGAI PENGIKAT LILIN AROMATERAPI Hasni Yaturramadhan Harahap; Shofian Syarifuddin; Chandra Pranata; Ayus Diningsih; Linda Mora
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.915

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi lilin aromaterapi menggunakan kombinasi minyak atsiri sereh, kulit kayu manis dan minyak nilam sebagai bahan pengikat dengan tujuan kombinasi mengetahui perbedaan konsentrasi minyak atsiri yang disukai dalam sediaan lilin aromaterapi. Metode eksperimental digunakan dengan menguji berbagai parameter termasuk waktu bakar, preferensi warna, preferensi aroma sebelum dan setelah pembakaran, serta efek terapeutik yang dirasakan pada konsentrasi 4% dengan perbandingan volume minyak atsiri sereh dan kulit kayu manis sebesar 3:1, 2:2, dan 1:3, dengan minyak nilam sebanyak 10% dari total minyak atsiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lilin F2 memiliki waktu bakar terpanjang, yakni 8 jam 31 menit, sementara lilin ini juga memiliki warna yang disukai serta aroma yang disukai sebelum maupun setelah pembakaran. Selain itu, efek terapi yang dirasakan adalah perasaan segar dan rileks, dengan deteksi aroma dan efek terapi yang tercepat terjadi pada lilin F1(Minyak kulit kayu manis 0,5 mL (1%) + Minyak Sereh 1,5 mL (3%) dan F3(Minyak kulit kayu manis 1,5 mL(3%) + Minyak Sereh 0,5 mL(1%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kombinasi lilin aromaterapi dari sereh, kulit kayu manis dan bahan pengikat minyak nilam menghasilkan efek terapi yang diinginkan, serta aroma yang dapat diterima dengan baik oleh indra penciuman adalah F3(Minyak kulit kayu manis 1,5 mL(3%) + Minyak Sereh 0,5 mL(1%).
FORMULASI SEDIAAN LIP TINT BERBASIS EKSTRAK KULIT BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa Mill. Urb) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Hasni Yaturramadhan Harahap; Shofian Syarifuddin; Ahmad Hafizullah Ritonga; Herlina Herlina; Rizqa Hafizhah Harahap
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1176

Abstract

Salah satu sediaan kosmetik yang digemari oleh wanita adalah pewarna bibir yaitu Liptint . Lip tint merupakan jenis lipstik yang memiliki bentuk yang berbeda dari umumnya, yakni dalam bentuk cairan. Tujuan penelitian yaitu  Formulasi  sediaan liptint dari ekstrak kulit bawang dayak (Eleutherine Bulbosa Mill.Urb) sebagai pewarna alami. Metode penelitian ini yaitu  eksperimental dengan pembuatan ekstrak , pembuatan formulasi sediaan dan pemriksaan mutu fisik sediaan seperti uji organoleptis , uji homegenitas , uji pH , uji daya oles , uji iritasi , uji kesukaan dengan konsentrasi bervariasi yaitu 5%, 10%, 15%. Hasil uji organoleptis pada warna menunjukkan bahwa pada F1 menghasilkan warna merah cerah, F2 menghasilkan warna merah pekat dan F3 menghasilkan warna merah kecoklatan , memiliki tektur yang lembut warna yang bagus dan memiliki aroma (tuttyfruity Assence) . Uji Homogenitas menunjukan hasil liptint yang homogen, daya oles yang baik, ph F1 (5) , F2 (5) , F3 (6), uji iritasi lip tint menunjukkan tidak adanya reaksi iritasi pada panelis, uji kesukaan menyatakan bahwa formulasi lip tint yang paling disukai adalah F3. Kesimpulan bahwa Formulasi lip tint yang paling disukai oleh panelis adalah F2 (10%) ditinjau dari tekstur, warna dan aroma.
PENGARUH AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN MERICA (Piper nigrum L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Shofian Syarifuddin; Hasni Yaturramadhan Harahap; Andy Febriady; Rika Andriani
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1177

Abstract

Escherichia coli adalah bakteri yang paling banyak dijumpai pada usus besar manusia sebagai mikroflora normal. Bakteri ini biasanya dapat menyebabkan hilangnya besar air dan garam dalam tubuh. Salah satu penyakit infeksi yang disebabasa oleh Eschericha coli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri dari ekstrak etanol daun merica (Piper nigrum L.). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan model rancangan penelitian eksperimental murni. Berdasarkan hasil peenlitian didapatkan hasil bahwa semua konsentrasi ekstrak memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan Escherchia coli dengan kategori lemah pada konsentrasi 5% dan kategori sedang pada konsentrasi 10% dan 15%..Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara aktivitas antibakteri ekstrak daun merica 15% yang memiliki rata-rata zona hambat terbesar yaitu 8,1 mm kategori sedang selanjutnya diikuti konsentrasi 10% sebesar 5,2 mm, konsentrasi 5% sebesar 2,6 mm. Perlakuan dengan ekstrak daun merica konsentrasi 5%, 10%, dan 15% dinyatakan memiliki aktivitas antibakteri yang rendah. Pada hasil juga menunjukkan semakin tinggi konsentrasi, semakin besar zona hambat yang terbentuk disekeliling kertas cakram. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas suatu zat antibakteri dipengaruhi oleh konsentrasi zat tersebut. Meningkatnya konsentrasi zat menyebabkan meningkatnya kandungan senyawa aktif yang berfungsi sebagai antibakteri, sehingga kemampuan dalam membunuh suatu bakteri juga semakin besar.
EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH BIT (Beta vulgaris L.) DALAM SEDIAAN BODY SCRUB Herlina Herlina; Desni Rama Yunita Hasibuan; Hasni Yaturramadhan Harahap; Lasmaryna Sirumapea
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1191

Abstract

Buah bit (Beta vulgaris L.) memiliki potensi besar sebagai bahan alami dengan kandungan betasianin yang tidak hanya berfungsi sebagai pewarna alami pada produk pangan, tetapi juga memiliki sifat antioksidan kuat, aktivitas anti-radikal tinggi, serta potensi sebagai agen pencegah kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan ekstrak buah bit dalam formulasi body scrub dengan aktivitas antioksidan dan untuk mengevaluasi efektivitasnya dalam memberikan kelembapan serta potensi iritasi pada kulit. Ekstrak buah bit diperoleh melalui maserasi dengan etanol 96%, dan diformulasi dalam konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Sediaan body scrub diuji untuk homogenitas, pH, stabilitas, daya sebar, iritasi pada kulit, serta kelembapan menggunakan skin analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa body scrub berbahan ekstrak buah bit memiliki homogenitas dan stabilitas yang baik, dengan pH berkisar antara 4,5 hingga 6 dan daya sebar 5-7 cm. Formula dengan konsentrasi 10% menunjukkan kelembapan rata-rata sebesar 44,6%, yang termasuk dalam kategori "sedikit lembab". Selain itu, body scrub dengan konsentrasi 10% juga mengandung antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 6,84 ppm. Berdasarkan hal ini, ekstrak buah bit dapat diformulasikan menjadi body scrub yang efektif dalam memberikan kelembapan dan memiliki potensi antioksidan yang tinggi, serta aman digunakan pada kulit.
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF TARO LEAVES EXTRACTCOMBINED WITH ZnO AND ORGANO-ZnO AGAINST Staphylococcus aureus Ahmad Hafizullah Ritonga; Imel Santika; Hasni Yaturramadhan Harahap; Barita Aritonang
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1197

Abstract

Staphylococcus aureus is a pathogenic bacterium commonly associated with serious human infections, leading to various health complications. Zinc oxide (ZnO) is well known for its antibacterial properties, while Organo-ZnO, a modified form of ZnO incorporating organic compounds, exhibits even stronger antibacterial potential. Due to their therapeutic properties, Taro leaves (Colocasia esculenta L.) have a long history of traditional use for treating various ailments, including burns and boils. This study aims to identify the active compounds in taro leaves that function as antibacterial agents and to evaluate the combined antibacterial activity of taro leaf extract with ZnO and Organo-ZnO against Staphylococcus aureus. The research was conducted as a laboratory experiment. Phytochemical screening revealed that the taro leaf extract contains alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins, which may contribute to its antibacterial effects. Antibacterial activity tests against Staphylococcus aureus showed inhibition zones of 8.5 mm for taro leaf extract, 8.8 mm for 5% ZnO, and 10 mm for 5% Organo-ZnO. The combination of taro leaf extract with 5% ZnO resulted in an inhibition zone of 9.1 mm, while the combination with 5% Organo-ZnO exhibited the highest inhibition zone of 10.7 mm. These results suggest that the ethanol extract of taro leaves possesses significant antibacterial activity against Staphylococcus aureus, and its effectiveness is further enhanced when combined with ZnO and Organo-ZnO. The combination with Organo-ZnO demonstrates the greatest antibacterial potential, indicating its promise for further development in antibacterial applications.