Padi merupakan komoditas strategis, sehingga selalu mendapatkan prioritas pengembangannya terutama dalam peningkatan produksi dan produktivitas. Cara efektif dalam peningkatan produktivitas adalah dengan penggunaan benih bermutu dan varietas unggul. Keberadaan kelembagaan produsen benih menjadi salah satu penentu dalam penyediaan benih padi bermutu. Rendahnya efisiensi kelembagaan perbenihan di Jawa Tengah disebabkan oleh rendahnya produksi benih, tingginya persentase ketidaklulusan benih dalam uji di laboratorium yang disebabkan oleh pengendalian mutu yang kurang efektif dan pembatalan oleh penangkar karena harga calon benih yang tidak menarik. Penentu keberhasilan suatu kelembagaan adalah menjalankan strategi dalam kelembagaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan strategi penguatan kelembagaan produsen benih padi di Kabupaten Magelang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu petani yang terlibat dalam produksi benih padi. Hasil analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) menunjukkan bahwa Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) sebesar 0,23 (positif) dan External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) sebesar 0,14 (positif), sehingga Grand Strategy berada pada kuadran I (Strength – Opportunity) yaitu Strategi Agresif (Ekspansi) yang artinya mengoptimalkan kekuatan internal dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diharapkan untuk penguatan kelembagaan kelompok tani (poktan) produsen benih padi Kabupaten Magelang adalah peningkatan mutu dan produktivitas padi, penerapan SNI benih padi inbrida, meningkatkan partisipasi petani dalam produksi benih padi, dan meningkatkan kapasitas fasilitas prosesing benih padi.