Konsumsi sayur dan buah di Indonesia masih tergolong rendah yang dapat dilihat dari hasil Riskesdas tahun 2018 yang kurang dari 5 porsi yaitu ada sebanyak 95,5%. WHO (World Health Organization) merekomendasikan bahwa konsumsi sayur dan buah per hari sebanyak 400 gr atau 5 porsi yang terdiri dari sayur sebanyak 250 gr dan buah sebanyak 150 gr. Kurangnya konsumsi sayur dan buah dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit degenaratif. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran konsumsi sayur dan buah serta faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah Siswa/I SMP Istiqlal.Penelitian ini dilakukan di SMP Istiqlal Delitua dilakukan pada Januari 2024. Metode yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross-sectional. Sampel sebanyak 68 orang didapat dengan teknik Random Sampling. Pengumpulan data faktor-faktor yang berhubungan menggunakan kuesioner dan konsumsi sayur dan buah menggunakan formulir Semi-FFQ. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar konsumsi sayur tergolong kurang sebanyak 73,5% dan  sebanyak 55,9%. Terdapat hubungan antara konsumsi sayur dengan self-efficacy, dan ketersediaan sayur. Tidak ada hubungan konsumsi sayur dengan pengetahuan dan peran orang tua. Terdapat hubungan konsumsi buah dengan self-efficacy. Tidak ada hubungan antara konsumsi buah dengan ketersediaan buah, pengetahuan dan peran orang tua.  Kesimpulan penelitian ini bahwa faktor yang berhubungan adalah self-efficacy dan ketersediaan sayur. Untuk itu diharapkan bagi siswa/i SMP Istiqlal Delitua untuk meningkatkan konsumsi serta kesadaran akan konsumsi sayur dan buah