I Komang Yorda Garmita
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengenalan Bounty Group Melalui Magazine Dalam Fotografi Dokumenter Fadhilatun Niswah; I Made Saryana; I Made Bayu Pramana; I Komang Yorda Garmita
Retina Jurnal Fotografi Vol 4 No 1 (2024): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v4i1.3527

Abstract

Bounty Group merupakan salah satu perusahaan swasta yang ada di Bali. Bounty Group bergerak dibidang pariwisata, penyedia layanan barang dan jasa, restaurant, dan daily night club. Perusahaan ini memiliki beberapa strategi pemasaran untuk mempromosikan keunggulan mereka. Promosi tersebut dilakukan dengan dua cara, yakni: melalui media digital pada beberapa platform dan juga secara langsung dengan mengikuti table top. Table top merupakan ajang promosi perusahaan dengan bahan promosi berupa flyer dan brosur, permasalahan yang sering ditemukan oleh pengunjung ialah ketidak lengkapan informasi yang mereka dapatkan melalui flyer dan brosur. Dengan adanya kekurangan tersebut maka penulis menciptakan media baru untuk berpromosi. Media tersebut berupa media massa cetak, yaitu magazine. Magazine tersebut memuat konten yang berisikan keunggulan lokasi, barang, makanan dan minuman, pelayanan, dan juga jasa dari setiap outlet yang Bounty Group pimpin. Selanjutnya, metode yang digunakan penulis dalam proses penciptaan yaitu metode EDFAT yang diperkuat dengan teori estetika tataran ideasional dan estetika tataran teknikal. Metode tersebut digunakan oleh penulis untuk menjadi pedoman dalam menghasilkan karya. Karya yang ada divisualkan melalui fotografi dokumenter. Fotografi dokumenter dipilih agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi dari foto yang diciptakan. Melalui fotografi dokumenter yang dikemas dalam bentuk magazine, penulis dapat menciptakan media promosi yang menarik dan berkualitas. Sehingga, Bounty Group dapat meningkatkan citra dan keberadaan mereka di pasar, serta memberikan nilai tambah kepada konsumen dengan menampilkan konten yang berkualitas dan informasi yang lebih detail dana jelas. Hal ini juga dapat membantu perusahaan untuk memperluas pasar mereka dan meningkatkan keuntungan mereka di industri yang semakin kompetitif.
Penerapan Artificial Intelligence (AI) Dalam Wedding Portrait I Putu Miguel Davinda Artha; Cokorda Istri Puspawati Nindhia; I Komang Yorda Garmita
Retina Jurnal Fotografi Vol 5 No 1 (2025): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v5i1.5238

Abstract

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang fokus pada pengembangan sistem dan algoritma yang dapat meniru kemampuan berpikir dan belajar manusia. Alat pengeditan berbasis AI, seperti Adobe Photoshop dan Lightroom, menawarkan fitur otomatisasi yang memungkinkan pengguna melakukan pengeditan kompleks dengan cepat, seperti pemilihan subjek dan penghapusan latar belakang. AI juga mampu menciptakan gambar baru melalui algoritma generatif, memberikan kebebasan kreativitas yang lebih luas. Pada proses penciptaan karya ini, penulis menggunakan beberapa metode yang menunjang terciptanya karya ini. Karya ini menggunakan metode observasi, wawancara, serta studi kepustakaan/literatur sebagai teknik pengumpulan datanya. Pemanfaatan AI degan menggunakan tools generative fill pada Adobe Photoshop merujuk pada pemanfaatan yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu dalam proses pengeditan foto dan penciptaan gambar, seperti menghaluskan kulit dan menambah obyek atau menghilangkan obyek. Pemanfaatan AI dalam karya foto wedding menunjukkan potensi besar teknologi ini dalam meningkatkan kreativitas dan efisiensi proses pembuatan foto. Menggunakan algoritma canggih, AI dapat membantu dalam pengeditan gambar, seperti penyesuaian pencahayaan, penghapusan objek yang tidak diinginkan, dan penyempurnaan warna, sehingga hasil akhir menjadi lebih menawan dan profesional. AI juga dapat menganalisis preferensi gaya dan tema pasangan, memberikan rekomendasi yang sesuai untuk menciptakan komposisi yang unik dan personal. Pemanfaatan AI tidak hanya memperkaya estetika visual dari karya foto wedding, tetapi juga meningkatkan pengalaman keseluruhan bagi pasangan yang merayakan cinta mereka, menjadikan momen spesial tersebut lebih tak terlupakan.
Visualisasi Fotografi Cosplay Dengan Teknik Digital Imaging Gusti Putu Tirta Rama Editama; I Made Saryana; I Komang Yorda Garmita
Retina Jurnal Fotografi Vol 5 No 1 (2025): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v5i1.5241

Abstract

Fotografi cosplay adalah pengembangan dari fotografi model fashion yang mengambil tema kartun jejepangan, dimana model akan memakai kostum dan berias layaknya karakter yang ada di sebuah animasi kartun Jepang (anime). Perbedaan fotografi cosplay dengan fotografi model fashion terletak pada pose model, di fotografi model fashion, model akan berpose untuk menunjukkan pesona pakaian yang model kenakan, sedangkan pada fotografi cosplay, model/cosplayer akan berpose sesuai dengan karakter yang dia perankan. Fotografi cosplay tidak hanya terbatas pada teknik fotografi saja, namun dapat diperluas dengan memberi elemen elemen digital yang memiliki keterkaitan dengan karakter yang diperankan. Tujuan ditambahkannya elemen digital tersebut adalah untuk menambah kekayaan visual dan menambah nilai estetika pada foto. Hal ini sangat bermanfaat untuk memperkaya ide ide kreatif fotografer dalam melakukan penciptaan foto cosplay agar tidak monoton. Hal itu membuat penulis tertarik melakukan penciptaan karya fotografi cosplay yang ditambahkan dengan polesan digital imaging, namun tidak mengubah background atau latar belakang tempat acara jejepangan yang digunakan untuk melakukan foto sesi. Dengan maksud, penulis hanya akan melakukan penambahan efek karakter pada foto. Penulis melakukan pengumpulan data dengan melakukan hunting foto di acara jejepangan dan menargetkan cosplayer yang memerankan karakter fantasi yang nantinya dapat diberikan efek sesuai karakter. Hasil yang dihasilkan berupa beberapa karya foto cosplay yang sebagian besar mengambil tampilan karakter dari kartun Jepang (Anime) dan komik jepang (manga) serta game yang diberi efek sesuai dengan karakter masing masing. Penulisan ini diharapkan dapat membuka wawasan baru tentang fotografi cosplay dan dapat menerapkannya untuk menambah nilai estetika pada foto nantinya.