This Author published in this journals
All Journal SENEMA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN PEMAHAMAN CALON PENUMPANG TENTANG TRANSAKSI PEMBELIAN TIKET KAPAL NON-TUNAI DI PERUSAHAAN PT. PELNI CAB. DENPASAR Ni Putu Nita Anggraini; Dede Yoga Wiratama
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN MASYARAKAT (SENEMA) Vol 1 No 2 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN MASYARAKAT (SENEMA)
Publisher : Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan di era modern saat ini uang merupakan suatu bagian terpenting dalam kehidupan dan perekonomian. Uang dapat digunakan sebagai alat tukar atau alat transaksi yang dapat diterima secara umum oleh masyarakat. Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran barang maupun jasa. Seiring perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan semakin pesat memberikan peranan ke segala sektor, tak terkecuali perkembangan sektor keuangan dan perbankan. Dalam sektor keuangan dan perbankan perkembangan teknologi dan sistem informasi tersebut telah menghadirkan alat pembayaran baru yaitu uang non-tunai (Cashless transaction). Perkembangan alat pembayaran non-tunai khususnya berbasis kartu dan elektronik di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Pertumbuhan infrastruktur alat pembayaran non-tunai juga membuat masyarakat semakin mudah dalam manfaatkan dan mengakses keunggulan dalam bertransaksi menggunakan sistem non-tunai dibandingkan dengan uang tunai PT. PELNI (Persero) mengajak seluruh pengguna jasanya untuk melakukan pembelian tiket kapal secara non-tunai (cashless). Tidak hanya di loket kantor cabang, pembayaran secara non-tunai juga dapat dilakukan oleh pelanggan pada saat pembelian tiket melalui website dan aplikasi PELNI Mobile App. Menurut Haryono, H. (2020) Kelebihan sistem transaksi non-tunai dibandingkan dengan sistem transaksi tunai antara lain lebih praktis karena seseorang tidak perlu membawa uang dalam bentuk tunai yang rentan terhadap risiko pencurian atau kehilangan, mudah melakukan pelacakan terhadap setiap transaksi yang dilakukan, dan mengurangi resiko penerimaan uang palsu. Sedangkan kekurangan dari sistem transaksi non-tunai antara lain sistem transaksi ini sangat tergantung pada ketersediaan jaringan internet, sehingga sistem transaksi ini lebih familiar di kalangan penduduk perkotaan.