Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lama dan suhu penyimpanan terhadap indeks kualitas telur ayam ras pada fase produksi pertama. Sebanyak 240 butir telur disimpan pada dua suhu berbeda, yaitu suhu ruang (25–30°C) dan suhu refrigerator (7°C), dengan variasi lama penyimpanan 1, 5, 10, dan 15 hari untuk suhu ruang, serta 1, 15, 30, dan 45 hari untuk suhu refrigerator. Parameter yang diamati meliputi indeks kuning telur (IKT) dan indeks putih telur (IPT), yang dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap kualitas telur (P<0,05), di mana telur yang disimpan pada suhu ruang selama 15 hari mengalami penurunan IKT dan IPT masing-masing menjadi 0,277 dan 0,035. Sebaliknya, penyimpanan di suhu refrigerator (7°C) selama 45 hari mampu mempertahankan IKT dan IPT pada nilai 0,342 dan 0,057. Kondisi penyimpanan yang optimal untuk mempertahankan kualitas telur ditemukan pada penyimpanan selama 10 hari di suhu ruang dan 30 hari di suhu refrigerator, dengan nilai IKT masing-masing 0,360 dan 0,387, serta nilai IPT masing-masing 0,051 dan 0,078. Temuan ini menunjukkan bahwa penyimpanan di suhu refrigerator secara signifikan lebih efektif dalam mempertahankan kualitas telur dibandingkan penyimpanan pada suhu ruang, sehingga penting untuk menerapkan manajemen penyimpanan yang tepat guna menjaga kesegaran dan nilai gizi telur.