Rina D’rita Sibagariang
Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Status Kesuburan Perairan Pesisir Dumai berdasarkan Kelimpahan Perifiton Raihan Jerima; Asmika Harnalin Simarmata; Rina D’rita Sibagariang
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 2 (2024): Juli
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.12.2.321-328

Abstract

Perifiton adalah organisme yang tumbuh dan menempel pada substrat yang tenggelam namun tidak melakukan penetrasi ke dalam substrat tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status kesuburan perairan pesisir Dumai berdasarkan kelimpahan perifiton. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2023 di Perairan Pesisir Dumai, Kota Dumai, Provinsi Riau. Metode yang digunakan adalah metode survei. Terdapat tiga stasiun pengambilan sampel, yaitu S1 berada di belakang kampus UNRI (terdapat rumah warga dan kawasan manggrove), S2 di Pantai Purnama (tempat wisata), dan S3 berada di kampung nelayan (pemukiman warga). Substrat yang digunakan adalah substrat buatan pipa paralon (8x6 cm2). Penanaman substrat perifiton dilakukan seminggu sebelum sampling. Sampling dilakukan sebanyak 3 kali dengan interval satu minggu. Sampel perifiton diperoleh dengan menyikat permukaan substrat dengan sikat halus sambil disemprot aquades. Sampel perifiton diawetkan diawetkan dengan larutan lugol 1% lalu diidentifikasi dan dihitung kelimpahannya. Parameter kualitas air yang diukur adalah kelimpahan perifiton, kecerahan, kecepatan arus, suhu, pH, DO, CO2 bebas, nitrat, fosfat, dan salinitas. Hasil penelitian menunjukkan jenis perifiton yang diperoleh pada substrat pipa paralon berjumlah 18 jenis yang terdiri dari 5 kelas, yaitu Bacillariophyceae (10 spesies), Chlorophyceae (5 spesies), Cyanophyceae (2 spesies), dan Trebouxiophyceae (1 spesies). Kelimpahan perifiton yang ditemukan berkisar 910–1554 sel/cm2. Jenis perifiton yang paling banyak ditemukan adalah Skeletonema sp. Parameter kualitas air adalah sebagai berikut: kecerahan 40,1 – 49,3 cm, kecepatan arus 0,084 – 0,13 m/s, suhu 29 – 31oC, pH 6,9 – 7,1, DO 4,11–5,51 mg/L, CO2 bebas 7,25 – 17,78 mg/L, nitrat 0,091– 0,099 mg/L, fosfat 0,143–0,157 mg/L, salinitas 25,3–28‰. Berdasarkan jenis perifiton yang ditemukan, dapat disimpulkan perairan Pesisir Dumai termasuk perairan mesotrofik.
Status Kesuburan Perairan Berdasarkan Klorofil-α di wilayah Pesisir Kecamatan Dumai Barat Provinsi Riau Wulan Rahfiani; Tengku Dahril; Rina D’rita Sibagariang
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 11 No. 2 (2023): Juli
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Wilayah Pesisir Kecamatan Dumai Barat merupakan bagian dari wilayah Pesisir Timur Pulau Sumatera yang dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik. Adanya aktivitas tersebut dapat mempengaruhi kualitas perairan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi klorofil-α sebagai status kesuburan perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2022 di wilayah Pesisir Kecamatan Dumai Barat Provinsi Riau. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling pada 4 stasiun. Pengambilan sampel dilakukan selama 3 kali dengan interval pengambilan sampel 1 minggu. Hasil rata-rata pengukuran konsentrasi klorofil-α selama penelitian ialah 2,4103 µg/L sedangkan pengukuran kualitas air selama penelitian ialah suhu 29,3-32ºC, kecepatan arus 0,98-1 m/det, kecerahan 54,8-69,6 cm, salinitas 19,6-28,6 ppt, pH 6,6-7,8, DO 5,49-8,31 mg/L, CO2 bebas 7,99-17,31 mg/L, nitrat (NO3-) 0,653-0,848 mg/L, dan fosfat (PO43-) 0,766-1,003 mg/L. Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi klorofil-α menunjukkan bahwa status kesuburan perairan tergolong ke dalam perairan mesotrofik (kesuburan sedang) dan pengukuran kualitas air menunjukkan bahwa perairan mendukung kehidupan biota laut.