Kebakaran gedung dapat terjadi disetiap jenis peruntukan bangunan baik hunian-pemukimanan maupun fasilitas pendididikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menaggulangi resiko kebakaran dengan merencanakan mitigasi kebakaran serta menerapkan kelengkapan infrastruktur bangunan. Data primer dikumpulkan langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui artikel otoritas terkait, termasuk rusun kampus 2 UNAMIN sorong. Hasil penelitian Rusun Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Sorong memerlukan instalasi sistem proteksi kebakaran yang mencakup detektor asap, sprinkler, dan sistem hidrant. Total 51 detektor asap diperlukan untuk ketiga lantai, serta 96 unit sprinkler yang terdistribusi dengan jumlah yang sama di setiap lantai. Sistem hidrant terdiri dari 2 box hydrant dan 2 pillar hydrant yang dirancang untuk menyuplai air dalam jumlah total 245 m³, dengan bak penampungan air yang dirancang berkapasitas 256 m³ untuk mendukung operasi pemadam kebakaran secara efektif. 2. Untuk memastikan keselamatan penghuni selama keadaan darurat, telah disiapkan tiga jalur evakuasi utama yang mengarah ke titik kumpul yang terletak di halaman depan rusun. Jalur-jalur evakuasi tersebut meliputi pintu lobby, pintu sebelah kiri, dan pintu sebelah kanan yang semuanya mengarah ke titik kumpul dengan aman. Berdasarkan simulasi, jarak evakuasi terpanjang dari titik-titik di lantai 1, 2, dan 3 telah dihitung beserta waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi. Di lantai 1, jarak evakuasi adalah 45,85 meter dengan waktu 18,79 detik; di lantai 2, jarak mencapai 68,7 meter dengan waktu 28,15 detik; dan di lantai 3, jarak 70,25 meter dengan waktu 28,79 detik. Hasil ini menunjukkan bahwa evakuasi dapat dilakukan dengan efisien dan aman.