Balita merupakan individu yang sangat rentan mengalami masalah gizi pada proses tumbuh kembangnya, salah satunya stunting. Stunting dikenal sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak usia balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi seperti praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi pada masa sebelum dan saat masa kehamilan serta saat ibu sesudah melahirkan. Pengetahuan ibu yang kurang dapat mempengaruhi kesehatan pada balita. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan ibu yang memiliki anak usia dini tentang pengetahuan kesehatan anak, stunting dan pemberian MP-ASI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Besaran populasi dalam penelitan ini adalah 179 orang ibu dan sampel yang digunakan adalah 54 orang ibu yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data pada penelitian ini adalah uji normalitas dengan α = 0,05 yakni nilai p (0,176 ≥ 0,05), uji linearitas dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 ≤ dari 0,05, uji korelasi dan uji regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa anak usia dini yang mengalami stunting berjumlah 4 anak usia dini dengan presentase 7,4% dan anak usia dini yang tidak mengalami stunting sebanyak 50 dengan presentase 92,6%. 1 diantara 4 anak usia dini yang mengalami stunting memiliki ibu dengan kategori pengetahuan kurang dan 3 diantara 4 anak usia dini yang mengalami stunting memiliki ibu dengan kategori pengetahuan cukup baik. Berdasarkan hal tersebut, maka pengetahuan ibu sangat penting dan memiliki koefisien korelasi 0,632 dengan anak usia dini stunting.