Masjid berfungsi sebagai pusat spiritual dan sosial dalam komunitas Muslim, namun setiap masjid menghadapi tantangan dalam meningkatkan partisipasi donasi di tengah persaingan dengan platform penggalangan dana lainnya. Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh sosial dan identitas diri terhadap niat berdonasi di kalangan jemaah masjid di kota Surabaya. Menggunakan metode Partial Least Square (PLS), analisis dilakukan pada 119 jemaah sebagai responden yang diperoleh dari penyebaran kuesioner untuk menguji hubungan antara variabel-variabel ini. Hasil menunjukkan bahwa pengaruh sosial secara signifikan meningkatkan niat berdonasi, dengan identitas diri sebagai mediator yang memperkuat efek ini. bahwa koefisien jalur antara pengaruh sosial dan niat berdonasi adalah sebesar 0,361. Nilai t-statistik yang diperoleh adalah 3,814, yang lebih besar dari nilai 1,96. Selain itu, nilai p-value yang diperoleh adalah 0,000, yang lebih kecil dari ambang batas signifikansi 0,05 menandakan hubungan yang kuat. Jemaah yang merasa sebagai bagian dari komunitas dermawan lebih termotivasi untuk berdonasi ketika didukung oleh lingkungan sosial. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi pengelola masjid dalam merancang strategi penggalangan dana yang memanfaatkan kekuatan hubungan sosial dan identitas kolektif. Dengan demikian, masjid dapat meningkatkan partisipasi jemaah dan dukungan finansial secara berkelanjutan. Temuan ini menambah wawasan literatur tentang perilaku donasi dalam konteks keagamaan dan menawarkan panduan untuk mengoptimalkan kegiatan filantropi di masjid.