This Author published in this journals
All Journal Warta AKAB
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbandingan Hasil Biofoam dari Limbah Kulit Jagung dan Ampas Tebu Menggunakan Metode Pressing dan Screening Nurillahi, Resi; Mesa, Nazwa Ananda; Putra, Reski Lediyo; Nurmalasari, Enny; Khairati, Miftahul; Baroza, Andika
Journal Warta AKAB Vol 48, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v48i2.244

Abstract

Kemasan yang tidak ramah lingkungan menjadi suatu masalah yang saat ini berkembang dengan bertambahnya populasi manusia. Penggunaan styrofoam sebagai bahan kemasan buah sekali pakai menimbulkan limbah yang cukup banyak dan pembakaran styrofoam menimbulkan gas berbahaya seperti styrene, polyaromatic hydrocarbons (PAHs), hydrochlorofluorocarbon (HCFC), dan karbon monoksida. Beberapa inovasi telah digunakan untuk menggantikan Styrofoam sebagai kemasan makanan salah satunya mengganti polimer buatan sebagai bahan baku kemasan dengan polimer alami yang lebih aman dan degradable. Pada penelitian ini digunakan ampas tebu dan kulit jagung sebagai bahan baku untuk membuat biofoam dengan metode screening dan metode thermopressing. Pada penelitian ini akan dikaji karakteristik biofoam yang dihasilkan dari perbedaan metode pembuatan. Tahapan pembuatan Biofoam dimulai dengan membuat pulp masing-masing bahan baku dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 M, dengan perbandingan antara serbuk ampas tebu dan NaOH 0,1 M yaitu 1:2 % b/v. Biofoam yang dihasilkan dianalisa dengan beberapa parameter uji yaitu Uji Organoleptik, Uji Daya Serap Air, Uji Biodegrability, Uji Kebocoran, Uji kuat Tarik. Hasil dari pembuatan biofoam dengan perbedaan metode pembuatan menunjukkan bahwa, hasil biofoam terbaik yaitu biofoam yang berasal dari kulit jagung dengan metode screening, hasil analisa organoleptic menujukkan bahwa permukaan yang dihasilkan lebih halus, memiliki daya serap air 24.33%, mengalami kerusakan 10% pada 15 hari pengamatan pada uji biodegrability, dan memiliki nilai kuat Tarik tertinggi yaitu 2.83 N/mm2. Biofoam dari kulit jagung dengan metode screening yang dihasilkan memiliki potensi yang lebih baik dibandingkan dengan variable lainnya.