Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Indonesia HUBUNGAN WORK CAPASITY DAN TASK DEMAND DENGAN KELUHAN MUSKUSKLETAL DISORDER PEKERJA PT.XYZ Afan Alfayad; Endang Dwiyanti; Jayanti Dian Eka Sari
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 9 No. 1 (2024): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v9i1.11647

Abstract

Perkembangan revolusi industri 4.0 meningkatkan akumulasi persebaran perusahaan di Indonesia mencapai 300.099 perusahaan. Perusahaan tersebut salah satunya adalah manufaktur yang menyerap 5.902.367 tenaga kerja pada tahun 2020. Penyerapan tenaga kerja yang besar mengharuskan perusahaan menyediakan lingkungan kerja aman guna mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Berdasarkan observasi awal menunjukkan adanya kegiatan manual handling yang memengaruhi penyakit akibat kerja yaitu muskuloskletal disorder. Tujuan penelitin ini adalah menganalisis aspek keseimbangan ergonomi berupa work capacity dan task demand dengan keluhan MSDs pada pekerja Departemen MPC (Material Preparation Colouring) PT. X Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Responden pada penelitian ini adalah 30 pekerja Departemen MPC PT. X Surabaya. Variabel yang diteliti adalah keluhan MSDs, status gizi, kebiasaan olahraga, postur kerja, dan lama kerja. Analisis hubungan dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan chi-square dan nilai koefisien kontigensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja Departemen MPC PT. X Surabaya sebesar 53,3% mengalami keluhan muskuloskletal disorder. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kuat antara postur kerja dengan keluhan MSDs (c=0,654; p-value=0,00), adanya hubungan sedang antara lama kerja dengan keluhan MSDs (c=0,407; p-value=0,04), adanya hubungan sedang antara kebiasaan olahraga dengan keluhan MSDs (c=0,441; p-value=0,04), dan adanya hubungan sedang antara status gizi dengan keluhan MSDs (c=0,484; p-value=0,04). Berdasarkan hasil penelitian, maka rekomendasi yang dapat diselenggarakan diantaranya penyediaan stasiun dan alat kerja berupa conveyor, melakukan re-desain stasiun kerja sesuai dengan rata-rata antropometri pekerja Departemen MPC PT. X Surabaya, pengadaan senam atau olahraga, dan sosialisasi aktivitas manual handling, gerakan repetitif, serta posisi statis dalam bekerja.