Hama serangga merupakan salah satu ancaman utama bagi sektor pertanian, yang dapat menurunkan produktivitas dan menyebabkan kerugian ekonomi signifikan. Identifikasi manual jenis hama memerlukan keahlian khusus dan memakan waktu, sehingga dibutuhkan solusi otomatis berbasis teknologi. Penelitian ini mengembangkan sistem klasifikasi hama serangga menggunakan transfer learning dengan arsitektur MobileNetV2. Tahapan penelitian mencakup pra-pemrosesan data, pembagian dataset, augmentasi, pelatihan model, evaluasi, dan integrasi ke dalam aplikasi web. Dataset dibagi menjadi subset pelatihan, validasi, dan pengujian. Augmentasi data dilakukan melalui rescale, rotasi, pergeseran, sudut kemiringan, horizontal flip, dan zoom untuk meningkatkan variasi data. Dua model diuji: model pertama (40 epoch, augmentasi intensif) menerapkan transformasi data secara agresif—seperti rotasi besar dan zoom tinggi—sehingga menyebabkan overfitting (akurasi pelatihan 90,25%, validasi 68,29%). Sebaliknya, model kedua (50 epoch, augmentasi moderat) menggunakan transformasi yang lebih realistis dan terbatas, menghasilkan performa lebih stabil (akurasi pelatihan 94,88%, validasi 89,84%). Evaluasi menggunakan confusion matrix dan classification report menunjukkan model kedua lebih andal dalam mengklasifikasikan berbagai jenis hama. Model terbaik disimpan dalam format HDF5 dan digunakan dalam aplikasi web untuk klasifikasi otomatis berbasis gambar. Temuan ini menekankan pentingnya konfigurasi augmentasi dan jumlah epoch yang optimal dalam menghindari overfitting dan meningkatkan akurasi model klasifikasi citra.