Iin Triyanti
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pelayanan Pada Kantor Camat Rambutan Kabupaten Banyuasin Iin Triyanti; Mega Nugraha; Sunarto Sunarto
Parlementer : Jurnal Studi Hukum dan Administrasi Publik Vol. 1 No. 3 (2024): September: Parlementer: Jurnal Studi Hukum dan Administrasi Publik
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/parlementer.v1i3.115

Abstract

Iin Triyanti. Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pelayanan Pada Kantor Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pelayanan pada Kantor Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara penyajian data, reduksi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan Camat Rambutan bersifat partisipatif, dimana Camat Rambutan tidak mengambil keputusan secara sepihak melainkan melakukan koordinasi atau sharing kepada bawahan, mulai dari sekretaris, camat, camat dan staf, sehingga gaya kepemimpinan seperti itu dapat meningkatkan kinerja pegawai, karena pegawai merasa dilibatkan dan dihargai. Bukan hanya sebagai suruhan. Camat mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten di wilayah kerjanya, yaitu meliputi bidang pemerintahan, perekonomian, pembangunan, kesejahteraan rakyat dan pembinaan kehidupan bermasyarakat serta urusan pelayanan umum lainnya yang diserahkan oleh Bupati. Dan peran Camat dalam hal ini sebagai pemimpin adalah memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan. Faktor pendukung dalam peningkatan kinerja pegawai adalah adanya sistem koordinasi yang baik antara atasan kepada staf dan sesama staf, sehingga tidak terjadi salah pengertian. Faktor penghambat adalah kualitas pegawai dilihat dari jenjang pendidikan yang masih belum strata satu (S1).