Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

APLIKASI MOL (Mikroorganisme Lokal) JEROAN IKAN SEBAGAI BIOAKTIVATOR PUPUK CAIR LIMBAH ORGANIK PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L ) Jahari; Amrizal, Sri Novalina; Putri, R. Marwita Sari
Marinade Vol 7 No 01 (2024): April, 2024
Publisher : Fisheries Product Technology Department, Faculty of Marine Science and Fisheries, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/marinade.v7i01.6886

Abstract

Limbah ikan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menjadikan mikroorganisme lokal sebagai bioaktivator dalam pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga. Ini merupakan salah satu cara pemanfaatan limbah organik perikanan. Menurut Purwasasmita (2009) menjelaskan bahwa Salah satu aktivator yang berpotensi mempercepat penyediaan pupuk adalah larutan mikroba lokal. Larutan MOL mengandung unsur makro dan mikro serta bakteri yang dapat digunakan sebagai stimulan tanaman, pengendalian hama, penyakit tanaman, agen pengurai bahan organik, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang paling efektif untuk memasukkan MOL (mikroorganisme lokal) ke dalam pupuk organik cair untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi (Brassica rapa L) ditinjau dari tinggi batang, jumlah daun, dan berat segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman sawi (Brassica rapa L) sangat dipengaruhi oleh penambahan MOL limbah jeroan ikan sebagai bioaktivator pada pupuk organik cair berbahan limbah rumah tangga. yaitu jumlah daun, pH tanah, tinggi tanaman, dan berat basah tanaman. Perlakuan M4 dengan konsentrasi pupuk 7,5% selama 42 hari merupakan pupuk organik cair terbaik untuk limbah rumah tangga yang meliputi MOL limbah jeroan ikan.
THE ROLE OF THE GOVERNMENT AND CUSTOMARY INSTITUTIONS IN RESOLUTION OF THE CONFLICT BETWEEN PT. ADINDO HUTANI LESTARI AND THE COMMUNITY OF TUJUNG VILLAGE, REGENCY Jahari; Oscar Jayanagara; Vivi Indra Amelia Nasution
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 5 No. 3 (2025): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v5i3.4138

Abstract

The Role of the Nunukan Regency Government and the Dayak Agabag Traditional Institution in resolving the tenurial conflict between the Tujung Village community and PT. Adindo Hutani Lestari in North Kalimantan. The study used a qualitative approach with a case study design through in-depth interviews, observations, and document reviews to obtain contextual and in-depth understanding. The results of the study indicate that the Traditional Institution acts as a negotiator, communication link, and facilitator based on cultural values ​​in articulating the community's collective aspirations, while the Regional Government acts as a facilitator, mediator, and conflict resolution actor through legislative policies and mediation mechanisms that produce mutual agreements. The synergy between the Regional Government and the Traditional Institution shows that conflict resolution is not only related to legal aspects, but also includes social, cultural, and community food security dimensions. This study has managerial implications for strengthening the role of traditional institutions and the government in land conflict governance and opens up opportunities for developing new conceptual models in the study of local wisdom-based conflict management.