Cabai rawit (Capsicum frutescens L. ) adalah tanaman unggulan yang bernilai jual cukup tinggi. Pertumbuhan tanaman cabai rawit baik bila ditanam pada lingkungan yang optimal. Di Pekanbaru, tanaman cabai rawit belum tumbuh optimal karena kondisi lingkungan dan tanah yang kurang baik untuk budidaya. Untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif diperlukan pemberian nitrogen dalam jumlah yang cukup. Salah satu pupuk dengan kandungan nitrogen yang cukup tinggi adalah pupuk cair Ajifol. Pupuk ini merupakan salah satu limbah hasil samping proses amino industri monosodium glutamat (MSG) dan memiliki kandungan nitrogen sebesar 10%. Percobaan ini mempunyai tujuan untuk 1) mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair Ajifol terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. 2) Mendapatkan dosis pupuk cair Ajifol yang terbaik untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman cabai rawit. Kegiatan dimulai pada bulan Maret sampai Mei 2023. Percobaan dilakukan di P4S Pemuri, Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau. Perlakuan yang dilakukan pada percobaan ini adalah 1) P0 : Tanpa menggunakan pupuk Ajifol cair, 2) P1 : Pupuk cair Ajifol 2 ml/liter air, 3) P2 : Pupuk cair Ajifol 4 ml/liter air, 4) P3 : Ajifol cair pupuk 6 ml/liter air. Parameter pengamatan percobaan ini yaitu tinggi tanaman, lebar dan jumlah daun. Hasil percobaan yang dilakukan memperlihatkan bahwa penggunaan pupuk cair Ajifol pada cabai rawit memberikan perlakuan terbaik pada P1 (2 ml/liter air) rata-rata untuk tinggi tanaman 21,8 cm, rata-rata lebar daun 2,4 cm dan jumlahnya 10,4 helai. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan untuk menanam cabai rawit dengan pupuk cair Ajifol dengan dosis 2 ml/liter air untuk mendapatkan hasil pertumbuhan vegetatif tanaman cabai rawit yang optimal.