Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS ZPT TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF SETEK BATANG JAMBU AIR CITRA (Syzygium aqueum Murr) Gusti, Meka; Darlis, Olivia
HORTUSCOLER Vol. 1 No. 02 (2020): Oktober
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jh.v1i02.251

Abstract

Jambu air Citra (Syzygium aqueum Murr) merupakan salah satu jenis tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia Tenggara, ditemukan di daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia, dan pulau-pulau di Pasifik. Tujuan dari laporan tugas akhir ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan berbagai jenis ZPT terhadap pertumbuhan setek batang tanaman jambu air Citra dan mendapatkan jenis ZPT yang terbaik terhadap pertumbuhan setek batang tanaman jambu air Citra. Perbanyakan tanaman jambu air Citra salah satunya dapat dilakukan dengan cara setek. Perbanyakan tanaman secara setek membutuhkan zat pengatur tumbuh (ZPT). Zat pengatur tumbuh yang digunakan meliputi Rapid root, ekstrak daun kelor, ekstrak tauge, dan kontrol. Jumlah sampel yang digunakan untuk masing-masing perlakuan adalah 5 sampel dengan 2 kali ulangan. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah pemberian zat pengatur dari ekstrak tauge memberikan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan setek batang tanaman jambu air Citra, dengan persentase tumbuh 80 %, jumlah tunas 2,5 buah, rata–rata jumlah akar 7 buah dan rata–rata panjang akar 6,4 cm. Kesimpulan dari percobaan ini adalah Penggunaan beberapa ZPT berpengaruh terhadap pertumbuhan setek batang tanaman jambu air Citra dan penggunaan ZPT ekstrak tauge memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan setek batang tanaman jambu air Citra dibandingkan penggunaan ZPT yang lain. Disarankan untuk perbanyakan tanaman jambu air Citra secara setek batang menggunakan ZPT ekstrak tauge.
PENERAPAN PUPUK HAYATI JAMUR MIKORIZA DAN BAKTERI FOTOSINTAT PADA TANAMAN SAYURAN DI KELOMPOK TANI DAMANG SAIYO KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Yefriwati, Yefriwati; Rizki, Rizki; Achmad, Benny Satria; Rasdanelwati, Rasdanelwati; Darmansyah, Darmansyah; Alfina, Rina; Darlis, Olivia; Chan, Sari Rukmana Okta Sagita; Chairunnisak, Chairunnisak
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 3 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v3i3.256

Abstract

The Damang Saiyo farmer group operates in food crop and vegetable farming. Community service activities in the Damang Saiyo farmer group are conducted using training and application of organic fertilizer from mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria to overcome farmers' problems regarding fertilizer scarcity so that fertilizer is available for plants. One of the technologies applied is mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria. (PSB). Mycorrhizal fungi are a type of biological fertilizer with a mutualistic symbiotic relationship with plant roots, which is beneficial for plants so that plant growth is good. At the same time, photosynthetic bacteria (PSB) are autotrophic bacteria that can photosynthesize and have pigments called bacteriophages a or b. can produce red, green, and purple pigments to capture solar energy as fuel for photosynthesis. The objectives of this community service activity are as follows: (1). Providing information on how to apply Organic fertilizers/biological mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria to vegetable plants, (2). Increase farmers' insight into using biofertilizers for mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria to increase farmers' income. This community service activity occurred at Jorong Balai Kenagarian Batu Balang, Harau District, from June to October 2023. The results of the actions show that the community has been able to make organic/biological fertilizer for mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria and has been able to apply it generously to vegetable plants.
PENGGUNAAN BERBAGAI KONSENTRASI MEDIA TERHADAP SUBKULTUR ANGGREK KATILEA (Cattleya sp) SECARA INVITRO Darlis, Olivia; Alfina, Rina; Rasdanelwati, Rasdanelwati
LUMBUNG Vol. 20 No. 2 (2021): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.209 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v20i2.226

Abstract

Tanaman anggrek Cattleya sp adalah salah satu tanaman hias yang populer di seluruh dunia.Tanaman ini juga disebut queen of flower karena keindahannya. Di Indonesia anggrek Katilea (Cattleya sp) merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Permintaan pasar akan tanaman ini semakin meningkat, sehingga untuk mendapatkan bibit dalam jumlah yang banyak serta dalam waktu yang singkat untuk memenuhi kebutuhan pasar maka perbanyakan anggrek dapat dilakukan melalui teknik kultur jaringan. Teknik kultur jaringan memerlukan zat pengatur tumbuh (ZPT) dalam konsentrasi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan subkultur anggrek. ZPT yang dapat digunakan untuk subkultur anggrek Cattleyasp adalah IAA dari golongan auksin dan BAP dari golongan sitokinin. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari berbagai konsentrasi media untuk subkultur anggrek Cattlyeasp secara InVitro sehingga dapat diperoleh konsentrasi media terbaik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yang terdiri dari tiga perlakuan media subkultur dengan tiga ulangan, yaitu A: Media MS + BAP 4 ppm + IAA 2 ppm. B: Media MS + BAP 3 ppm + IAA 1 ppm dan Perlakuan C: Media MS + BAP 5 ppm. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan A (Media MS + BAP 4 ppm + IAA 2 ppm) memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan jumlah daun dan jumlah akar.
Vegetative and Generative Growth of Mexican Sword Cultivated as Potted Ornamental Plants Aquarius palifolius (Nees & Mart.) J.F. Macbr Rizki, Rizki; Alfina, Rina; Rasdanelwati, Rasdanelwati; Darlis, Olivia
SINTA Journal (Science, Technology, and Agricultural) Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda (PDM) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/sinta.4.2.161-170

Abstract

Melati air (A. palifolius) merupakan kelompok tumbuhan dari familia Alismataceae dengan habitus roset akar dan habitat pada media lumpur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman melati air (A. palifolius) yang meliputi pertambahan jumlah daun, panjang daun, lebar daun, pertambahan panjang perbungaan, cabang perbungaan dan panjang ruas. Penelitian ini dilaksanakan di green house Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Tanjung Pati, Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah populasi sebanyak 30 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan daun mengalami pertambahan rata-rata satu daun dalam waktu 2 hari. Panjang daun pada awal kemunculan rata-rata 5,5 – 8,7 cm dengan panjang dapat mencapai 61,5 cm. Lebar daun tidak dapat diamati dari awal muncul karena pada tanaman ini daun muda mengalami penggulungan, daun akan terbuka dan dapat diukur pada hari ke 7 munculnya daun dengan lebar daun 6,5 – 14 cm, maksimal lebar daun adalah 19,5 cm. Panjang perbungaan pada hari kedua pengamatan adalah 6 – 7 cm adalah 110,5 cm. Perbungaan terdiri dari 3 cabang yang terletak pada buku pertama dengan panjang 1,6 – 2,5 cm dan maksimal panjang cabang ini adalah 21,2 – 35,3 cm.
PRODUCTION POTENTIAL OF VEGETATIVE SEED THE MEXICAN SWORD PLANT (Aquarius palifolius (Nees & Mart.) Christenh. & Byng. Family; Alismataceae Rizki, Rizki; Rasdanelwati, Rasdanelwati; Alfina, Rina; Darlis, Olivia
Bioscience Vol 8, No 2 (2024): Biology
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/bsc.v8i2.130418

Abstract

Vegetative seed production is an alternative for propagating the Mexican Sword Plant, apart from generative propagation using seeds. The vegetative seeds of this plant are unique because they are produced from the development of compound flower stalks (inflorescence). The use of vegetative shoots that appear on the flower stalks of the Mexican Sword Plant is an attractive and efficient alternative in producing seeds for this plant. Apart from that, research on vegetative production is urgent in increasing the production and availability of Mexican Sword Plant seeds. This research was carried out for three months. The study aimed to determine the potential for vegetative seed production of the Mexican Sword Plant-sourced from the shoots of compound flower stalks or inflorescences, which includes the number of main inflorescence axes formed, the number of inflorescence stalks that produce branches, the number of nodes formed on the primary axis inflorescence, the number of buds formed both on the central axis and on the branches of the inflorescence. This research is a descriptive study with observations carried out in the experimental greenhouse of the Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Lima Puluh Kota Regency. The parental data was obtained from the results of previous vegetative seed propagation, which was approximately two years old and had been repotted with 30 plants. The media used is a mixture of rice field mud and cow manure using a pot with a diameter of 30 cm. Based on the research that has been carried out, it is known that the central axis of inflorescences formed are 81 inflorescences, 30% each with two inflorescences and 70% with three inflorescences. Five hundred seventy-two nodes (nodes) formed on the central axis, and 488 nodes on the inflorescence branches. The total number of shoots formed was 741, and the average shoots per planting were 25.
EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH MSG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) Rizki, Rizki; Aliya Afifa, Bismil; Putra Daulay, Ade; Rasdanelwati, Rasdanelwati; Darmansyah, Darmansyah; Darlis, Olivia
Atech-i Vol. 2 No. 1 (2024): Tahun 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v2i1.26

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L. ) adalah tanaman unggulan yang bernilai jual cukup tinggi. Pertumbuhan tanaman cabai rawit baik bila ditanam pada lingkungan yang optimal. Di Pekanbaru, tanaman cabai rawit belum tumbuh optimal karena kondisi lingkungan dan tanah yang kurang baik untuk budidaya. Untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif diperlukan pemberian nitrogen dalam jumlah yang cukup. Salah satu pupuk dengan kandungan nitrogen yang cukup tinggi adalah pupuk cair Ajifol. Pupuk ini merupakan salah satu limbah hasil samping proses amino industri monosodium glutamat (MSG) dan memiliki kandungan nitrogen sebesar 10%. Percobaan ini mempunyai tujuan untuk 1) mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair Ajifol terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. 2) Mendapatkan dosis pupuk cair Ajifol yang terbaik untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman cabai rawit. Kegiatan dimulai pada bulan Maret sampai Mei 2023. Percobaan dilakukan di P4S Pemuri, Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau. Perlakuan yang dilakukan pada percobaan ini adalah 1) P0 : Tanpa menggunakan pupuk Ajifol cair, 2) P1 : Pupuk cair Ajifol 2 ml/liter air, 3) P2 : Pupuk cair Ajifol 4 ml/liter air, 4) P3 : Ajifol cair pupuk 6 ml/liter air. Parameter pengamatan percobaan ini yaitu tinggi tanaman, lebar dan jumlah daun. Hasil percobaan yang dilakukan memperlihatkan bahwa penggunaan pupuk cair Ajifol pada cabai rawit memberikan perlakuan terbaik pada P1 (2 ml/liter air) rata-rata untuk tinggi tanaman 21,8 cm, rata-rata lebar daun 2,4 cm dan jumlahnya 10,4 helai. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan untuk menanam cabai rawit dengan pupuk cair Ajifol dengan dosis 2 ml/liter air untuk mendapatkan hasil pertumbuhan vegetatif tanaman cabai rawit yang optimal.
PEMANFAATAN KOMBINASI KOMPOS WATER HYATT DAN DAUN LAMTORO UNTUK OPTIMALKAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum. L) Ginting, Esekiel Permana Ginting; Darlis, Olivia
JURNAL HORTUSCOLER Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jh.v5i1.827

Abstract

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura penting yang digunakan dalam industri kuliner dan pengobatan tradisional. Banyaknya manfaat bawang merah menyebabkan permintaan terhadap komoditi ini mengalami peningkatan.Kendala yang sering dihadapi dalam bubidaya tanaman bawang merah adalah kesuburan tanah yang semakin menurun akibat  penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan berdampak negatif terhadap lingkungan. Percobaan ini bertujuan mengoptimalkan produksi tanaman bawang merah melalui teknologi kompos kombinasi eceng gondok dan daun lamtoro, menganalisis kelayakan usaha, serta mengevaluasi keuntungan finansialnya. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 bulan (Agustus–Desember 2024) di kebun percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Tahapan kegiatan meliputi pembuatan kompos, penanaman, pemeliharaan, panen, dan pemasaran. Hasil panen mencapai 206 kg dengan pendapatan Rp5.379.000 dan keuntungan Rp3.438.138. Profitabilitas mencapai 177,1%, menunjukkan bahwa budidaya bawang merah dengan teknologi kompos ini layak dan menguntungkan.