Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko Keterlibatan Masyarakat terhadap Kejadian Malaria Mehue, Bruce; Abas, Muhamad; Ayomi, Andreas C.
Journal of Language and Health Vol 6 No 1 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i1.5905

Abstract

Annual Parasite Index (API) Malaria di Provinsi Papua tahun 2021 adalah 81,22 per 1.000 penduduk dan endemisitas malaria di lokasi penelitian ini yaitu Kabupaten Jayapura berada pada klasifikasi Tinggi-III (level tertinggi). Malaria sebagai penyakit serius dan fatal yang disebabkan oleh parasit Plasmodium sp yang menginfeksi species nyamuk Anopheles betina yang menghisap darah manusia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan eliminasi malaria di Papua pada tahun 2030 (target API=1 per 1.000 penduduk). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berkontribusi terhadap keterlibatan masyarakat dalam kejadian malaria di Sentani, Kabupaten Jayapura. Penelitian ini menganalisis faktor risiko keterlibatan masyarakat terhadap kejadian malaria dengan penelusuran retrospektif 56 penderita malaria sesuai rekam medik di Puskesmas Sentani sebagai kelompok kasus dan membandingkan dengan 56 tetangga terdekat yang tidak menderita malaria sebagai kelompok kontrol tanpa matching sampling yang keseluruhannya berjumlah 112 responden telah diwawancarai dan dianalisis secara mixed method yaitu studi observasional subjek kasus dan kontrol (case-control study) dan menggali informasi mendalam dengan wawancara (indepth interview). Penelitian ini membuktikan bahwa tidak pernah dilibatkannya responden pada kegiatan pencegahan, pengendalian dan pengobatan malaria merupakan faktor risiko kejadian malaria (ρ=0.002; OR=3,82; 95%CI=1,693-8,603). Penanganan malaria disarankan untuk melibatkan masyarakat setempat yaitu kepemimpinan tokoh adat (ondofolo-kose/big man), tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh masyarakat lainnya dalam perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan pencegahan, pengendalian dan pengobatan malaria.
PEMANFAATAN KARBON AKTIF KAYU BESI UNTUK MENGURANGI KADAR TSS, COD DAN FOSFAT LIMBAH LAUNDRY: UTILIZATION OF IRONWOOD-BASED ACTIVATED CARBON TO REDUCE TSS, COD, AND PHOSPHATE LEVELS IN LAUNDRY WASTEWATER Mulyani, Wiwiek; Mulyono, Sri; Ayomi, Andreas C.
GEMA KESEHATAN Vol. 17 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v17i1.480

Abstract

Kota Jayapura mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat dan peningkatan aktivitas jasa laundry yang menghasilkan limbah cair berpotensi mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pemanfaatan karbon aktif dari limbah kayu besi sebagai alternatif ramah lingkungan untuk mengolah limbah laundry. Serbuk kayu besi diaktivasi menggunakan larutan NaOH, NaCl, dan garam krosok, lalu dibandingkan efektivitasnya dalam menurunkan kadar total suspended solids (TSS), chemical oxygen demand (COD), dan fosfat. Hasil menunjukkan bahwa karbon aktif yang diaktivasi dengan NaOH dan NaCl mampu menurunkan kadar TSS, COD, dan fosfat, setara dengan kinerja karbon aktif yang memenuhi Standar Nasional Indonesia. Sementara itu, aktivasi menggunakan garam krosok menunjukkan efektivitas yang lebih rendah. Dengan demikian, karbon aktif kayu besi yang diaktivasi dengan NaOH dan NaCl berpotensi digunakan sebagai solusi pengolahan limbah laundry yang lebih berkelanjutan. Kata kunci: Arang Aktif, COD, Fosfat, Kayu Besi, Laundry, TSS   Jayapura City is experiencing rapid population growth and increased laundry service activities that produce liquid waste that has the potential to pollute the environment. This study aims to utilize activated carbon from ironwood waste as an environmentally friendly alternative to processing laundry waste. Ironwood powder was activated using NaOH, NaCl, and coarse salt solutions, and then its effectiveness was compared in reducing total suspended solids (TSS), chemical oxygen demand (COD), and phosphate levels. The results showed that activated carbon activated with NaOH and NaCl reduced TSS, COD, and phosphate levels, equivalent to the performance of activated carbon that meets the Indonesian National Standard. Meanwhile, activation using coarse salt showed lower effectiveness. Thus, activated carbon from ironwood activated with NaOH and NaCl can be used as a more sustainable laundry waste treatment solution. Keywords: Activated Charcoal, COD, Ironwood, Phosphate, Laundry, TSS