This Author published in this journals
All Journal LOKABASA
Ningrum, Shevia Dwi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Nilai Kearifan Lokal dalam Tradisi Takiran di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah: Sebuah Kajian Etnolinguistik Ningrum, Shevia Dwi; Rosidin, Odien
LOKABASA Vol 15, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v15i2.58360

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kearifan lokal dalam tradisi takiran di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan fokus pada kearifan lokal yang terdapat pada tradisi takiran. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan asal muasal tradisi takiran; menjelaskan makna simbolis perlengkapan yang terdapat dalam tradisi takiran; serta tahapan-tahapan pelaksanaan tradisi takiran. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan teknik catat. Proses wawancara dilakukan kepada sesepuh yang ada di desa tersebut, lalu hasilnya ditranskripsikan. Hasilnya menunjukkan bahwa segi bahasa, tradisi takiran berasal dari kata takir, yaitu daun pisang yang dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk kotak dan di kedua sisinya dikunci menggunakan lidi. Makna simbolis tradisi takiran dapat diartikan seperti halnya jajan pasar, ingkung, nyembelih wedus, takir, séga, ndog godhog, dan jangan. Adapun proses pelaksanaan tradisi takiran ini terbagi menjadi empat tahapan yaitu persiapan, pembukaan, pelaksanaan, dan penutupan.This research is motivated by the local wisdom found in the "takiran" tradition in Sumpiuh, Banyumas, Central Java. The study uses a qualitative descriptive method with a focus on the local wisdom embedded in the "takiran" tradition. The objectives of this research are to describe the origins of the "takiran" tradition; to explain the symbolic meaning of the equipment used in the "takiran" tradition; and to outline the stages of the "takiran" tradition's implementation. Data collection techniques include interviews and note-taking. Interviews were conducted with elders in the village, and the results were transcribed. The findings indicate that linguistically, the term "takiran" originates from the word "takir," referring to banana leaves shaped into a box and secured on both sides with bamboo sticks. The symbolic meaning of the Takiran tradition can be interpreted through various items, such as traditional market snacks, ingkung (chicken dish), the slaughtering of a goat, takir, rice, boiled eggs, and "jangan" (a type of offering). The implementation process of the Takiran tradition is divided into four stages: preparation, opening, execution, and closing.