Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Pemertahanan Leksikon Fauna Air Tawar di Kalangan Remaja Hidayatullah, Fathi Ridwan; Rosidin, Odien; Damanhuri, Yudi
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 12, No 2 (2023): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/alinea.v12i2.2761

Abstract

In Sundanese, there is a lexicon of freshwater fauna. This article will describe how the freshwater fauna lexicon of Sundanese society is maintained among teenagers in Leuwiliang sub-district. Lexicon of aquatic fauna which still survive and which have become extinct or displaced. This is sociolinguistic research with an ecological approach. The research uses descriptive analysis methods with qualitative and quantitative data sources. The results of the research show that the lexicon of freshwater fauna among teenagers has begun to shift. The research data amounts to 84 freshwater fauna lexicons. From the results of interviews and questionnaires, information was obtained that 19 (22.6%) freshwater fauna lexicons were no longer used in daily activities, while 65 (77.4%) freshwater fauna lexicons were still used. It is hoped that the results of the research will become a cultural record in the treasures of the Sundanese language so that it can reduce the extinction of the freshwater fauna lexicon of the Sundanese people.Kesywords: lexicon; maintenance; sociolinguisticsAbstrakDalam bahasa Sunda terdapat leksikon fauna air tawar. Artikel ini akan mendeskripsikan bagaimana pemertahanan leksikon fauna air tawar masyarakat Sunda pada kalangan remaja di kecamatan Leuwiliang. Leksikon fauna air apa yang masih bertahan dan yang sudah punah atau tergeser. Ini adalah penelitian sosiolinguistik dengan ancangan ekologi. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dengan sumber data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leksikon fauna air tawar pada kalangan remaja sudah mulai bergeser. Data penelitian berjumlah 84 leksikon fauna air tawar. Dari hasil wawancara dan penyebaran kuisioner diperoleh informasi  bahwa 19 (22,6%)  leksikon fauna air tawar sudah tidak lagi digunakan dalam kegiatan sehari-hari sedangkan 65 (77,4%) leksikon fauna air tawar masih digunakan. Hasil penelitian diharapkan menjadi sebuah catatan budaya dalam khazanah kebahasan Sunda sehingga dapat mengurangi  kepunahan leksikon fauna air tawar masyarakat Sunda. Kata kunci: leksikon; pemertahanan; sosiolinguistik
ANALISIS KONTRASTIF AFIKSASI (PREFIKS) VERBA BAHASA JAWA SERANG DENGAN BAHASA INDONESIA Safitri, Restu; Rosidin, Odien
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/aksara.v7i2.570

Abstract

This study is to examine the contrastive form of verb affixation, describe verb affixation, and find the differences and similarities between Serang Javanese and Indonesian. The purpose of this research is to easing language learning so that it can optimally avoid interference. This research uses qualitative approach with qualitative descriptive method. The data collection in this research is made by listening, reading and comprehending then doing note-taking technique which is recording the findings of verb affixation in dictionary or daily conversation. The theory used is the theory of contrastive analysis by comparing B-1 and B-2 to find similarities and differences. The result shows that there are similarities and differences between verb affixation in Serang Javanese and Indonesian. One of the similarities occurs in the prefix {di-}, and the differences are found in the prefixes {tak-} and {ke-}. The prefixes {nge-}, {ng-}, {ny}, and {N-} in Serang Javanese can be matched in form and meaning with the prefix {me-} in Indonesian which means active verb or expresses an action.
Analisis Penggunaan Bahasa Slang dalam Berita Utama pada Situs Catchmeup.id Edisi Desember 2022 Turnip, Juli Patricia; Rosidin, Odien; Riansi, Erwin Salpa
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 8, No 1 (2024): JURNAL LITERASI APRIL 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/literasi.v8i1.13860

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna slang dalam berita utama pada situs Catch Me Up! edisi Desember 2022. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan data secara akurat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan triangulasi data dengan menggunakan teknik penyidik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bahasa slang yang ditemukan dalam berita utama pada situs Catch Me Up! edisi Desember 2022 pada penelitian ini sebanyak 34 buah data dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) bentuk kata singkatan sebanyak 13 data; (2) bentuk kata kontraksi sebanyak 5 data; (3) bentuk kata akronim sebanyak 9 data; dan (4) bentuk kata penggalan sebanyak 7 data.
Struktur Kalimat Bahasa Indonesia Dan Bahasa Arab Dalam Karya Habiburrahman El Shirazy (Studi Analisis Kontrastif) Nurul Fitriani; Rosidin, Odien; Kartika Devi, Ade Anggraini
al-Ittijah : Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Bahasa Arab Vol. 15 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alittijah.v15i2.9307

Abstract

Each language has its characteristics, such as Indonesian and Arabic. Learning a language, especially a second language, must have difficulties. Contrastive analysis is a solution for language learners facing language learning difficulties. The problems are experienced in various forms, such as sentence structure. This study aims to analyze the sentence structure of Indonesian and Arabic in the work of Habiburrahman El Shirazy with the contraceptive analysis survey. The research method uses qualitative descriptive methods. The data analysis technique uses James' theory through the stages of description and comparison. Based on the research that has been carried out, the results are obtained, namely that there are similarities and differences in the structure of sentences in Indonesian and Arabic, which are then used as a solution to make it easier to learn a second language.
ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN AFIKSASI DALAM NOVEL DALINGDING ANGIN JANARI KARYA USEP ROMLI H.M. Kartika, Elsa Widia; Rosidin, Odien
Jurnal Sasindo UNPAM Vol. 11 No. 2 (2023): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v11i2.60-67

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi analisis kontrastif bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan bahasa Indonesia sebagai B-1 dan bahasa Sunda sebagai B-2 bagi pembelajar bahasa berdasarkan proses afiksasi. Penelitian ini meliputi analisis kalimat-kalimat pada novel “Dalingding Angin Janari” karya Usep Romli HM. Dengan adanya penelitian bertujuan dan bermanfaat untuk mempelajari bahasa daerah agar terus dilestarikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data, menganalisis data, membaca dan mencatat data yang terdapat dalam novel “Dalingding Angin Janari”. Hasil dari penelitian ini terdapat lima belas afiksasi yang digunakan untuk analisis kontrastif terkait persamaan dan perbedaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda. Prefiks yang memiliki kesamaan yaitu afiksasi prefiks di-, sufiks -an dan lebih banyak ditemukan afiksasi verba pada prefiks atau awalan ng-. Selain itu terdapat perbedaan pada afiksasi konfiks paN-an, dan di-keun, sufiks -keun.  
KAJIAN ANALISIS KONTRASTIF : AFIKSASI VERBA BAHASA JAWA CILEGON DENGAN BAHASA INDONESIA Yulyani, Yuni; Rosidin, Odien; Devi, Ade Anggraini Kartika
Pena Literasi Vol 5, No 2 (2022): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.5.2.209-219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk kontrastif afiks verba, mendeskripsikan afiks verba dalam bahasa Jawa Cilegon dan bahasa Indonesia, serta persamaan maupun perbedaan antara dua bahasa tersebut. Adapun tujuan penelitian itu dilakukan agar dalam pembelajaran bahasa Indonesia, pengajar dapat mengantisipasi inteferensi yang akan dilakukan pembelajar dalam mempelajari bahasa kedua. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu bentuk kontrastif afiks verba serta persamaan dan perbedaan afiks verba dalam bahasa Jawa Cilegon dan bahasa Indonesia. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber tertulis, yaitu berupa Kamus Jawa Banten dan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi digital. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi (content analysis) untuk menelaah isi dari suatu dokumen, teknik baca dan catat, yakni membaca, mengamati, dan mencatat temuan kata kerja dalam kamus maupun atas pengalaman dan pengamatan peneliti sendiri. Serta menggunakan teknik dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori analisis kontrastif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat persamaan bentuk afiks verba bahasa Jawa Cilegon dan bahasa Indonesia, yakni prefiks {di-}, sufiks {-i}, dan konfiks {di-…-i}. Dalam penelitian ini juga ditemukan adanya kesejajaran bentuk afiks verba, yaitu prefiks {nge-}, {ng-}, {ny-}, dan {N-} dalam bahasa Jawa Cilegon berkesejajaran dengan prefiks {me-} dalam bahasa Indonesia. Serta ditemukannya afiks sufiks {-kaken}, {-aken}, dan {-en} dalam bahasa Jawa Cilegon, tetapi tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Namun, dalam bahasa Indonesia terdapat afiks sufiks {-lah} sepadan maknanya sebagai partikel.Kata Kunci : analisis kontrastif, afiksasi, verba, bahasa Jawa Cilegon, bahasa Indonesia
BENTUK DAN MAKNA KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA TAGALOG DALAM LIRIK LAGU ZACK TABUDLO “ASAN KA NA BA” Azizah, Putri Nur; Rosidin, Odien; Devi, Ade Anggraini Kartika
Pena Literasi Vol 5, No 2 (2022): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.5.2.161-170

Abstract

Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap manusia .Manusia di setiap  negara pasti memiliki bahasanya masing – masing. Bahasa Indonesia dan bahasa tagalog merupakan bahasa yang serumpun sehingga diidentifikasi memiliki kemiripan dari segi bentuk kosa kata dan makna. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengjaji dan membandingkan bahasa serta memberikan pengetahuan bentuk dan makna pada lirik lagu Zack Tabudlo berjudul “asan ka na ba”.  Perbandingan ini dilakukan menggunkan kajian analisis kontrasif. Jenis penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan cara mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan data – data yang telah  dikumpulkan. Subjek penelitian ini adalah lirik lagu zack tabudlo “asan ka na ba”. Objek kajian analisis kontrasif dalam penelitian ini berupa persamaan dan perbedaan bentuk dan makna kosakata dalam bahasa Indonesia dan bahasa tagalog.nstrumen penelitian menggunakan peneliti sendiri sebagai instrument utama dalam melakukan penelitian. Teknik penelitian ini menggunakan teknik observasi dengan cara mengamati sumber data, mencatat data, menganalisis data. Langkah – langkah yang digunakan dalam analisis data yakni :1) mengamati data, 2) mencatat data yang ditemukan, 3) menganalisis data, dan 4) menyimpulkan data. Hasil dari penelitian ini ditemukan sebanyak 31 data baik  berupa bentuk kosakata sama dan makna sama, bentuk kosakata sama dan makna berbeda, dan bentuk kosakata berbeda dan makna sama. Akan tetapi dalam penelitian ini tidak ditemukan bentuk kosakata berbeda dan makna berbeda
Symbolic Representation and Cultural Meaning in Culinary Vocabulary Processed Marine Products in Anyer Beach Ecoturism Area Rosidin, Odien; Hasani, Aceng
International Proceedings of Nusantara Raya Vol. 1 (2022): Culture In The Frame Of Multicultural Religiousity
Publisher : Lembaga Kajian Nusantara Raya UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/nuraicon.v1i1.101

Abstract

From a linguistic perspective, traditional food or local culinary processed seafood traded in the Anyer Beach tourist area is an interesting phenomenon and is important to study in depth. The culinary name represents a rich symbolic form with a unique cultural meaning. This article discusses lingual units and cultural meanings in naming seafood processed culinary at the Anyer Beach tourist attraction. This article was produced through an in-depth study using qualitative methods using an anthropolinguistic theory approach. Data was collected by means of participant observation and in-depth interviews with recording techniques. The data is classified and analyzed according to the focus of the problem that has been formulated and interpreted according to the situational context and cultural context. The results of this study indicate that the lingual units used in naming the processed seafood are the Sundanese lexicon and the Banten dialect of the Javanese language in the category of words and phrases. The lexicon embodies cultural meanings that represent the ecosystem and life of a typical coastal community.
Symbolic Representation and Cultural Meaning in Culinary Vocabulary Processed Marine Products in Anyer Beach Ecoturism Area Rosidin, Odien; Hasani, Aceng
International Proceedings of Nusantara Raya Vol. 1 (2022): Culture In The Frame Of Multicultural Religiousity
Publisher : Lembaga Kajian Nusantara Raya UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/nuraicon.v1i1.118

Abstract

From a linguistic perspective, traditional food or local culinary processed seafood traded in the Anyer Beach tourist area is an interesting phenomenon and is important to study in depth. The culinary name represents a rich symbolic form with a unique cultural meaning. This article discusses lingual units and cultural meanings in naming seafood processed culinary at the Anyer Beach tourist attraction. This article was produced through an in-depth study using qualitative methods using an anthropolinguistic theory approach. Data was collected by means of participant observation and in-depth interviews with recording techniques. The data is classified and analyzed according to the focus of the problem that has been formulated and interpreted according to the situational context and cultural context. The results of this study indicate that the lingual units used in naming the processed seafood are the Sundanese lexicon and the Banten dialect of the Javanese language in the category of words and phrases. The lexicon embodies cultural meanings that represent the ecosystem and life of a typical coastal community.
LEKSIKON ETNOMEDISIN PENYAKIT NONMEDIS DI KASEPUHAN CICARUCUB, LEBAK, BANTEN: ANTROPOLINGUISTIK Sevia, Sevia; Rosidin, Odien
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 6 No 2 (2023): SeBaSa
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sbs.v6i2.18707

Abstract

Tujun Penelitian ini untuk mengklasifikasikan bentuk lingual dan mendeskripsikan makna kultural dan nilai budaya dari nama-nama penyakit nonmedis berdasarkan sudut pandang masyarakat setempat. Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada nama-nama penyakit nonmedis dalam bentuk kata dan frasa yang diderita masyarakat adat Kasepuhan Cicarucub, Lebak, Banten. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Proses pengumpulan data dengan cara kajian pustaka, observasi dan wawancara serta metode simak. Teknik yang dipakai yaitu sadap, catat dan rekam. Data yang dikaji berupa tuturan dan ujaran tentang nama-nama penyakit nonmedis. Dari hasil penelitian tersebut terdapat 14 data yang didapatkan, dua diantaranya masih memiliki relasi dan bagian dari salah satu jenis penyakit nonmedis tersebut. 9 data dikategorikan sebagai kata dan 5 data dikategorikan sebagai frasa. Konsep sakit yang dimaknai oleh masyarakat adat bahwa sakit dimaknai sebagai pemberian dari Sang Pencipta sebagai pembersihan diri atas dosa, terganggunya sistem kekebalan tubuh akibat virus dan bakteri, adanya gangguan dari mahluk supranatural, guna-guna, gangguan atau teguran dari para Karuhun (roh leluhur) dan adanya kesalahan atau dosa terhadap pangan utama yaitu padi. Kata kunci: penyakit nonmedis, Cicarucub, etnomedisin, leksikon