Pencemaran jajanan di lingkungan sekolah merupakan masalah serius yang berdampak pada kesehatan anak. Penjamah makanan, sebagai pihak yang berperan penting dalam penyajian makanan, dapat mempengaruhi tingkat pencemaran baik secara biologis maupun kimiawi. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi jenis pencemaran dalam jajanan sekolah, seperti bahan pengawet berbahaya makanan serta menganalisis sumber pencemaran lainnya yaitu kondisi kebersihan pedagang, lokasi penjualan, dan metode penyimpanan makanan. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dan partisipan merupakan 10 orang penjamah makanan yang berjualan di lingkungan sekolah di wilayah Jambo Tape Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi serta pengecekan boraks pada sampel makanan, menggunakan test kit boraks sebagai alat uji pendeteksi kandungan boraks. Pengumpulan data dilakukan selama 15 hari dari tanggal 26 Februari sampai dengan 9 Maret 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjamah makanan di lingkungan sekolah tersebut memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai higienitas makanan dan sanitasi, yang berpotensi meningkatkan risiko pencemaran jajanan. Pengetahuan yang kurang dapat berkontribusi pada perilaku yang tidak tepat dalam menjaga keamanan makanan, Meskipun demikian peneliti juga mencatat bahwa penggunaan zat aditif berbahaya seperti boraks tidak ditemukan dalam sampel makanan yang diteliti, menunjukkan bahwa penjamah makanan memiliki kesadaran akan bahaya boraks terhadap kesehatan. Pelaksanaan penyuluhan, pelatihan, pembinaan, dan pengujian rutin, penjamah makanan dapat meningkatkan keamanan jajanan di lingkungan sekolah.