Demam merupakan suhu tubuh diatas normal akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus yang dipengaruhi oleh interleukin-1. Demam (>37,5°C), hipotermi (<36,5°C), dan normal (36.5°C- 37,5°C). Daun jamblang (Syzygium Cumini L.) memiliki kandungan flavonoid golongan flavonol yaitu kuersetin yang memiliki aktivitas dalam menurunkan demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun jamblang (Syzygium Cumini L.) memiliki efektivitas sebagai antipiretik dan dosis paling efektif sebagai antipiretik. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental yang meliputi pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak etanol daun jamblang, skrining fitokimia, karakterisasi simplisia, ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, pembuatan larutan suspensi, penyiapan hewan uji dan uji aktivitas antipiretik pada hewan uji 25 ekor hewan mencit jantan (Mus Muscullus) yang diinduksi pepton dan dibagi menjadi 5 kelompok. Hasil penelitian dari ke 5 kelompok perlakuan yang mengalami penurunan demam yaitu kelompok paracetamol, kelompok ektrak etanol daun jamblang dosis 100, 150, 200 mg/KgBB. Dari 5 kelompok perlakuan, dosis yang paling baik adalah kelompok ekstrak daun jamblang (Syzygium Cumini L.) dosis 200 mg/kgBB yang sebanding dengan kelompok kontrol positif parasetamol dalam menurunkan demam pada hewan mencit jantan (Mus Muscullus). Untuk penelitian selanjutnya agar melakukan penelitian uji aktivitas yang lain seperti uji aktivitas antidiabetes, uji aktivitas antimikroba dan mendeteksi efek toksik suatu zat sehingga dapat dibuat formulasinya.