Minyak goreng bekas atau minyak jelantah merupakan limbah yang signifikan di Indonesia, dengan konsumsi nasional mencapai 13 juta liter pada 2019 dan sekitar 7,8 juta liter di antaranya berpotensi menjadi minyak jelantah. Pengelolaan minyak jelantah yang tidak optimal menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti penyumbatan saluran air, penurunan kualitas tanah, dan gangguan ekosistem. Penelitian ini bertujuan mengurangi kandungan asam lemak bebas (FFA) dalam minyak jelantah melalui proses adsorpsi menggunakan karbon aktif yang diaktivasi dengan NaOH dan HCl, untuk kemudian digunakan dalam pembuatan sabun cair. Karbon aktif diproduksi dari ampas kopi melalui karbonisasi pada suhu 550°C dan diaktivasi dengan NaOH 1 M atau HCl 1 M. Pengukuran kandungan FFA dilakukan dengan metode titrasi asam-basa. Hasil menunjukkan bahwa karbon aktif yang diaktivasi dengan NaOH memiliki efisiensi penghilangan FFA sebesar 32,12% dengan kapasitas adsorpsi 28,76 mg/g, lebih tinggi dibandingkan aktivasi dengan HCl yang memiliki efisiensi 28,14% dan kapasitas 22,82 mg/g. Aktivasi dengan NaOH menghasilkan pori-pori lebih besar dan lebih banyak situs aktif berupa gugus hidroksil, meningkatkan adsorpsi FFA melalui interaksi ion-dipol dan ikatan hidrogen. Sebaliknya, aktivasi dengan HCl cenderung meningkatkan keasaman permukaan karbon, mengurangi afinitas terhadap FFA. Pengujian sabun menunjukkan pH 8 yang sesuai untuk kulit, tekstur yang halus, aroma tidak menyengat, serta stabilitas formulasi yang baik setelah satu minggu. Hasil ini menunjukkan bahwa adsorpsi dengan karbon aktif NaOH efektif menurunkan FFA, memungkinkan produksi sabun cair ramah lingkungan dengan kualitas baik dan berpotensi komersial. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengoptimalkan metode ini untuk skala besar dan aplikasi pengolahan minyak daur ulang lainnya, termasuk untuk keperluan industri.