dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, terutama terkait dengan perkembangan teknologi dan globalisasi yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterbatasan paradigma epistemologi ekonomi Islam dalam menghadapi tantangan ekonomi kontemporer, serta untuk memberikan rekomendasi terkait dengan pengembangan dan adaptasi paradigma ini. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi literatur, yang mencakup analisis terhadap teori-teori ekonomi Islam, perubahan ekonomi global, serta berbagai pandangan dan kritik terhadap epistemologi ekonomi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paradigma epistemologi ekonomi Islam memiliki keterbatasan dalam menyikapi perubahan teknologi yang pesat dan fenomena globalisasi, yang mengarah pada kesenjangan dalam pengembangan kebijakan ekonomi yang lebih inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman. Pembahasan menekankan perlunya pembaruan dan rekonstruksi epistemologi ekonomi Islam agar lebih responsif terhadap dinamika global, dengan memperhatikan integrasi nilai-nilai Islam yang relevan dalam konteks modern. Kesimpulannya, untuk meningkatkan relevansi ekonomi Islam, perlu dilakukan rekonstruksi terhadap paradigma epistemologinya agar mampu menjawab tantangan-tantangan yang muncul akibat perubahan teknologi dan globalisasi yang cepat Islamic economics faces significant challenges in dealing with the increasingly complex dynamics of the global economy, primarily related to the rapid development of technology and globalization. This research aims to analyze the limitations of the epistemological paradigm of Islamic economics in facing contemporary economic challenges and provide recommendations related to the development and adaptation of this paradigm. The methodology used in this research is a qualitative approach with a literature study, which includes an analysis of Islamic economic theories, global economic changes, and several views and criticisms of Islamic economic epistemology. The results show that the Islamic economic epistemology paradigm has limitations in addressing rapid technological change and the phenomenon of globalization, which leads to gaps in the development of economic policies that are more inclusive and adaptive to the challenges of the times. The discussion emphasizes the need for renewal and reconstruction of Islamic economic epistemology to be more responsive to global dynamics by integrating Islamic values relevant to the modern context. In conclusion, to increase the relevance of Islamic economics, it is necessary to reconstruct the epistemological paradigm in order to be able to answer the challenges that arise due to technological change and rapid globalization.