Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia yang masih menjadi tantangan besar dalam menghadapi tuntutan keterampilan abad ke-21. Kemampuan berpikir kreatif sangat penting karena berkaitan dengan pemecahan masalah, pengembangan ide baru, serta kesiapan menghadapi isu-isu lingkungan yang kompleks, khususnya pada pembelajaran biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif materi ekosistem siswa dan faktor yang memengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 352 siswa dari 10 kelas. Sampel yang digunakan untuk penelitian diambil dengan menggunakan random sampling, dari 10 kelas diperoleh 2 kelas yaitu kelas XA dan XC sebanyak 72 siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes esai kemampuan berpikir kreatif dan angket. Hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa pada indikator berpikir lancar diperoleh persentase sebesar 57,6% dengan kategori cukup kreatif. Indikator berpikir luwes diperoleh persentase sebesar 53,5% dengan kategori cukup kreatif. Indikator berpikir orisinil diperoleh persentase sebesar 35,1% dengan kategori kurang kreatif. Indikator berpikir rinci diperoleh persentase sebesar 19,5% dengan kategori tidak kreatif. Berdasarkan hasil angket faktor yang memengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa, dapat diketahui bahwa faktor internal dengan persentase sebesar 60,4% dengan kategori cukup mendukung. Kemudian faktor eksternal dengan persentase sebesar 80,4% dengan kategori cukup mendukung. Kesimpulannya, kemampuan berpikir kreatif siswa masih tergolong sedang hingga rendah pada beberapa indikator, sehingga perlu peningkatan melalui strategi pembelajaran inovatif dan penguatan faktor internal siswa.