Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya pemain Alat Musik Serunai (Sunai) di Sanggar Sirih Serumpun Kecamatan Air Dikit Desa Dusun Baru Kabupaten Mukomuko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis teknik memainkan alat musik Serunai dan menganalisis sistem pewarisan alat musik serunai di Sanggar Sirih Serumpun Kecamatan Air Dikit Desa Dusun Baru Kabupaten Mukomuko. Jenis penelitian ini adalah penelitin kualitatif dengan pendekatan etnografi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti selndiri dan dibantu dengan alat tulis dan kamera. Data dikumpulkan melalui Studi pustaka, Observasi, Wawancara dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data dalam penelitian ini menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan trigulasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik memainkan alat musik serunai (Sunai) dilakukan dengan 2 teknik, yaitu teknik penjarian dan teknik pernapasan. Pada teknik penjarian pemain dilatih untuk memposisikan jari-jari dengan tepat di setiap lubang serunai untuk menghasilkan enam variasi suara yang berbeda, yaitu suara tertinggi, suara tinggi, suara agak tinggi, suara sedang (sedikit lebih rendah), suara rendah, dan suara sangat rendah. Setiap variasi suara ini dicapai dengan mengubah posisi jari di lubang-lubang yang sesuai, serta mengatur tekanan udara yang dikeluarkan dari mulut pemain. Sedangkan pada teknik pernapasan memainkan sunai membutuhkan keahlian yang mendalam dan latihan yang berkelanjutan. Pemain sunai harus mampu mengatur pernapasan dengan sangat hati-hati, menghirup udara melalui hidung tanpa menghentikan suara, dan menggunakan alat bantu seperti depang untuk mengendalikan aliran udara. Maka, pemain dapat memastikan suara sunai tetap stabil, tidak terputus, dan memberikan efek yang diinginkan dalam setiap pertunjukan. Sistem pewarisan yang dilakukan Sanggar Sirih Serumpun adalah dengan menerapkan sistem pewarisan secara terbuka, yaitu dengan mengadopsi pola regenerasi modern, sanggar melakukan perekrutan anggota melalui publikasi dan pelatihan, termasuk dengan mengunjungi sekolah-sekolah.