Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi modul Nusantara dalam mewujudkan sikap toleransi dan nasionalisme pada mahasiswa peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka batch 2 Pinandhita, Peni; Gultom, Onggung Baringin Karatedo
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol. 24 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 24 No. 1 Oktober 2024
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v24i1.49743

Abstract

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah salah satu bagian dari Kampus Merdeka, yang telah dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yaitu Nadiem Makarim. untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sesuai dengan profil Pancasila, dan merupakan salah satu langkah peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Mata kuliah Modul Nusantara adalah mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dengan jumlah sebanyak 4 sks. Mata kuliah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pemahaman, serta memaknai  toleransi dan nasionalisme lebih jauh. Kegiatan Modul Nusantara dibagi menjadi Kebhinekaan, Inspirasi,  Refleksi dan Kontribusi Sosial. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis tentang implementasi mata kuliah Modul Nusantara dalam mewujudkan sikap Toleransi dan Nasionalisme. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan Data dilakukan dengan menyebar angket melalui Google form yang dilengkapi dengan wawancara. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa inbound pada Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch II di Universitas Bosowa, Makassar tahun 2022Hasil penelitian menunjukkan Implementasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 2 dalam Mata Kuliah Modul Nusantara berperan dalam mewujudkan sikap toleransi dan nasionalisme melalui sikap menghargai budaya orang lain, mahasiswa yang turut serta dalam kegiatan ini menyadari semua suku bersaudara yang diikat oleh landasan Pancasila. Dalam implementasi modul nusantara mahasiswa ikut serta dalam mengembangkan kebudayaan Indonesia. Demi mewujudkan implementasi nilai-nilai bangsa yang menjunjung tinggi Kebhinekaan yang diperoleh dari modul nusantara
Desa BIPA: Upaya Internasionalisasi Bahasa Indonesia untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Shafira, Annisa Widya; Saprilia, Dian Fadila; Fajriani, Berliana; Almanda, Nirsa Ismi; Pinandhita, Peni; Muliastuti, Liliana
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 2 (2024): FON: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i1.8946

Abstract

ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini ialah merancang program pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di desa sebagai upaya internasionalisasi bahasa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia emas tahun 2045 serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin 4 (pendidikan yang berkualitas) dan poin 9 (infrastruktur, industri, dan inovasi). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Desa BIPA merupakan program yang inovatif, futuristik, dan berdampak sistemik melalui pembelajaran berbasis pengalaman langsung di desa untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya warga negara asing melalui penerapan konsep ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, dan Extension). Desa BIPA juga memiliki beberapa sub program, di antaranya Inkubator Bahasa Indonesia, Jelajah Budaya Nusantara, Program Magang dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Asisten Pengajar BIPA di Satuan Pendidikan, dan Pergelaran Seni Budaya Desa (Persebud) yang melibatkan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan visi Indonesia emas tahun 2045..KATA KUNCI: Desa BIPA; internasionalisasi bahasa Indonesia; Indonesia emas 2045.> DESA BIPA: AN ATTEMPT TOWARDS THE INTERNATIONALIZATION OF THE INDONESIAN LANGUAGE TO ACHIEVE GOLDEN INDONESIA 2045 ABSTRACT: The purpose of this research is to design a BIPA program in villages as part of the internationalization of the Indonesian language to achieve Golden Indonesia 2045, also support Sustainable Development Goals (SDGs), especially points 4 (quality education) and 9 (infrastructure, industry, and innovation). This research uses a qualitative approach using library research methods. The result shows that the Desa BIPA program is an innovative, futuristic initiative with systemic impacts, utilizing experiential learning in villages to enhance the cross-cultural understanding of foreign through the application of the ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, and Extension) concept. Desa BIPA also encompasses several sub programs, including “Inkubator Bahasa Indonesia”, “Jelajah Budaya Nusantara”, “Magang dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Asisten Pengajar BIPA di Satuan Pendidikan”, as well as the “Pergelaran Seni Budaya Desa (Persebud)”. These sub-programs involve cross-sectoral collaboration to achieve Golden Indonesia 2045.KEYWORDS: Desa BIPA; internationalization of the Indonesian language; golden Indonesia 2045.
Youth Activists and Democracy : A Literature Review of Contributions to the Transformation of Critical Citizenship Pinandhita, Peni; Rafa; Salsabila, Lubna; Susalti Nur Arsyad
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol. 24 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 24 No.2 April 2025
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v24i2.54646

Abstract

Effective political socialization fosters strong political awareness, which in turn encourages active and meaningful political participation. A critical citizen not only understands their rights and responsibilities but also possesses the ability to think reflectively and respond to social injustices. To strengthen political awareness among the younger generation, it is necessary to have political socialization agents who can tailor their strategies to the characteristics of youth. In this study, the agent in question is young activists. The method employed in this research is a literature study. The findings indicate that young activists play a significant role in enhancing political awareness among the younger generation and in shaping the character of critical citizens. Although often perceived as lacking experience, young activists have demonstrated a tangible impact in cultivating critical citizenship through various initiatives. This study aims to examine the contribution of young activists as political socialization agents in shaping critical citizens. The findings show that young activists have successfully acted as political socialization agents who strengthen political awareness among youth.
Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Generasi Muda Melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Era Digital Pinandhita, Peni; Rafa'; Damayanti , Laras Veby
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol. 24 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 24 No.2 April 2025
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v24i2.54660

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme di kalangan generasi muda pada era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi literatur dan observasi fenomena sosial di lingkungan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial telah mempengaruhi cara pandang generasi muda terhadap nilai-nilai kebangsaan. PPKn memiliki peran strategis dalam membentuk karakter cinta tanah air melalui integrasi nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan dalam kurikulum yang relevan dengan kehidupan digital. Pembahasan ini mengungkapkan bahwa tantangan utama adalah kurangnya minat siswa terhadap materi PPKn yang dianggap monoton, serta derasnya arus informasi digital yang belum tersaring. Simpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa penguatan metode pembelajaran interaktif berbasis digital dalam PPKn dapat menjadi solusi untuk menumbuhkan kembali semangat nasionalisme. Dampaknya, generasi muda tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga warga negara yang sadar akan identitas dan tanggung jawab kebangsaannya.