Latar Belakang : Rinosinusitis adalah peradangan mukosa sinonasal yang berlangsung setidaknyaselama 12 minggu dengan gejala hidung tersumbat, keluar cairan dari hidung, wajah terasa nyeri,anosmia, serta gangguan tidur. Salah satu faktor predisposisi rinosinusitis kronis adalah rinitis alergi.Rinitis alergi adalah peradangan pada mukosa hidung akibat IgE terpapar alergen dengan gejala hidungtersumbat, pilek, bersin-bersin, dan gatal pada hidung.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antararinitis alergi dengan kejadian rinosinusitis kronis pada pasien di Poliklinik THT-KL RSI Siti RahmahPadang Tahun 2023.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain crosssectional menggunakan data sekunder rekam medis dengan teknik purposive sampling. Sampel daripenelitian ini adalah pasien di Poliklinik THT-KL RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2023 yangmemenuhi kriteria inklusi. Metode pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Teknik non-probability sampling tipe purposive sampling. sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 31sampel ditambah 10% untuk mengantisipasi drop out sehingga besar sampel yang dibutuhkan adalah31 + 3 = 34. Total sampel kasus dan kontrol adalah 68.Hasil : Distribusi frekuensi rinosinusitis kronisdi poliklinik THT-KL RSI Siti Rahmah Padang tahun 2023 yaitu sebanyak (57,4%). Usia muda dandewasa paling banyak pada 17-25 tahun sebanyak (22,1%). Jenis kelamin terbanyak adalah perempuanyaitu (60,3%), dan ada hubungan antara rinitis alergi dengan kejadian rinosinusitis kronis di PoliklinikTHT-KL RSI Siti Rahmah Padang tahun 2023 dengan (p= 0,003) dan perhitungan OR5,250.Kesimpulan : Terbukti terdapat hubungan antara rinitis alergi dengan kejadian rinosinusitiskronis di Poliklinik THT-KL RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2023. Jika pasien menderita rinitis alergi,maka angka kejadian rinosinusitis kronis akan berisiko sebesar 5,250 kali lebih besar dibandingkandengan pasien yang tidak menderita rinitis alergi.Kata Kunci : Rinitis Alergi, Rinosinusitis Kronis, Usia, Jenis Kelamin