Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Toleransi dan Kearifan Lokal Suku Bugis di Perantauan: Studi Kasus di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur Maesurah, Sitti; Klau, Stanis
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 25, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v25i1.5741

Abstract

This research aims to understand the role of local wisdom and religious moderation in creating social harmony among the Bugis community who live in Malaka Regency, East Nusa Tenggara. This research uses a qualitative approach, because it is in accordance with the research objectives which are to explore and understand the experiences and perspectives of research subjects in the context of social and cultural life. Research data collection was carried out through interviews and direct observation in the field. The results of this research found that: (1) the local wisdom of the Bugis tribe, especially the concept of siri' na pacce, is the main basis for maintaining self-respect and social solidarity; (2) the Bugis community in Malacca Regency shows a strong attitude of religious moderation, where they are able to carry out religious teachings while still respecting and appreciating the differences in religious beliefs around them; and (3) the Bugis community plays an active role in creating and maintaining social harmony in Malacca Regency through involvement in social, economic and religious activities.
Benturan Peradaban Samuel P. Huntington (Sebuah Analisis Perang Pemikiran Barat - Islam Dalam Tinjauan Komunikasi) Klau, Stanis
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/qodiri.2022.19.3.671-685

Abstract

Perang pemikiran dalam studi komunikasi dikenal juga dengan propaganda. Propaganda mempunyai kajian pokok “How to influence and to control the mind’s of men’’, Bagaimana mempengaruhi dan menguasai pikiran manusia. Tindakan ini sebagai bagian dari upaya membujuk orang lain agar mengikuti atau melakukan sesuai keinginan propagandis telah dilakukan pada awal pen- ciptaan manusia (Kisah Adam dan Hawa pada Catatan). Sebagai suatu peristilahan, penggunaan kata propaganda diawali pada lingkungan agama Roma Katolik ketika Paus Gregorius XV mendirikan lembaga Sacra Congregatio de Propaganda Fide pada awal abad ke-17. Jadi istilah propaganda lahir dalam upaya penyebaran suatu keyakinan/agama. Namun, pada abad berikutnya propaganda justru lebih banyak digunakan dalam tujuan politik, sehingga propa- ganda lebih berkembang di bidang politik. Kebangkitan Islam merupakan hal yang sangat dikwatirkan oleh kalangan Barat. Saat ini Islam mulai bangkit kembali dalam satu semangat budaya yang dan memiliki potensi jumlah penganut yang besar, serta memiliki kemampuan untuk memobilisasi penganutnya secara massal. Islam juga seringkali digambarkan sebagai ancaman lipat tiga: ancaman politik, ancaman peradaban dan ancaman demografi (Esposito, 1987: 195). Cina ± atau Asia pada umumnya juga dianggap sebagai ancaman karena memiliki kekuatan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Secara umum, menurut Huntington, setidaknya terdapat tiga hal kecenderungan yang akan terjadi di masa depan, yaitu: 1) Era dominasi Barat yang semakin surut, 2) Berkembangnya kekuatan besar baru yang menolak nilai-nilai Barat karena menggunakan norma-norma mereka sendiri, 3) Perbedaan peradaban yang semakin jelas karena pengaruh pasar dan media (Stephen M. Walt, 1997: 179). Tesis Huntington yang kontroversial ini kurang lebih hanya merupakan propaganda hitam yang membawa dunia pada kondisi saling berbenturan. Tesis Huntington tidak memiliki argumentasi filosofis yang kuat dan hanya berupa serapan laterlek terhadap fenomena yang ada tanpa analisis lebih detail. Dialog antarperadaban (dialogue of civilizations) sebagai alternatif nampaknya layak untuk dipertimbangkan daripada prediksi Huntington tentang benturan antarperadaban (clash of civilizations). Kata kunci: Benturan, Peradaban, Samuel P. Huntington.