Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERSEPSI GEN Z TERHADAP SIKAP GIBRAN RAKABUMING RAKA DALAM DEBAT CAWAPRES KEEMPAT 2024 Fitri Athilla, Marsha; Mustika Chairil, Augustin
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 3 (2025): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i3.2025.896-900

Abstract

Debat cawapres keempat 2024 menjadi sorotan publik, terutama di kalangan Gen Z, yang merupakan pemilih potensial dalam pemilu. Dalam debat tersebut, Gibran tampil dengan menggunakan pin anime dan melakukan gestur yang menarik perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi Gen Z terhadap sikap Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat cawapres 2024 dengan fokus pada penggunaan atribut seperti pin anime dan gestur celingukan yang ditampilkan saat debat.  Metode yang digunakan dalama penelitian ini adalah kualitatif dengan tekik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini mengaplikasikan Teori Persepsi dimana individu dapat memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan untuk memperoleh makna arti dan pehamana terhadap suatu objek. Hasil  dari penelitian ini menpenelitian menunjukkan bahwa meskipun banyak yang mengapresiasi pendeketan Gibran yang inovatif dan mampu menjangkau generasi muda, terdapat juga skepstisisme terkait kredibilitas dan keseriusannya sebagai calon pemimpin. Hasil penelitain diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai dinamika persepsi politik di kalngan generasi muda di Indonesia.  Kata kunci: Debat cawapres keempat 2024,politik, Gen Z, persepsi
Skincare dalam kacamata laki-laki: analisis resepsi pesan maskulinitas pada akun @glowupwithfalih Elang Apriliansyah Putra Nusantara; Mustika Chairil, Augustin
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 11 No 2 (2025): Oktober 2025 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitia
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jk.v11i2.42706

Abstract

Abstract The increasing awareness among men about the importance of self-care has contributed to a shift in perspectives on masculinity, particularly among Generation Z. The TikTok platform plays a significant role in spreading a more inclusive narrative of masculinity, such as the TikTok account @glowupwithfalih, which popularizes educational skincare content for men. This study aims to explore how Generation Z men receive and interpret the messages of masculinity conveyed in this content, using Stuart Hall's reception analysis. The research method used is descriptive qualitative with a constructivist paradigm, as well as in-depth interviews with eight Generation Z male informants who actively consume skincare content on TikTok. The results show that all informants are in a position of negotiated acceptance; they agree with some of the messages about the importance of self-care, but still adjust them to the traditional masculinity values they believe in. Some informants consider skincare to be part of self-responsibility and health, while others feel that the practice must be done within limits so as not to deviate from prevailing gender norms. These findings indicate a hybridization between traditional and modern masculinity, where social media becomes a space for negotiating complex gender identities. This study concludes that masculinity in the perspective and acceptance of Generation Z is dynamic, open to the blending of values, but still upholds the socio-cultural norms embedded in the social structure. Keywords: Masculinity; reception; skincare; tiktok; generation z.   Abstrak Meningkatnya kesadaran laki-laki mengenai pentingnya perawatan diri, turut mendorong perubahan cara pandang terhadap maskulinitas, terutama di kalangan generasi Z. Platform TikTok berperan penting dalam menyebarkan narasi maskulinitas yang lebih inklusif, seperti akun TikTok @glowupwithfalih yang mempopulerkan konten edukasi skincare untuk laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana laki-laki generasi Z menerima dan memaknai pesan maskulinitas yang disampaikan dalam konten tersebut, menggunakan analisis resepsi Stuart Hall. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivis, serta wawancara mendalam terhadap delapan informan laki-laki generasi Z yang aktif mengonsumsi konten skincare di TikTok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh informan berada dalam posisi penerimaan negosiasi, mereka menyetujui sebagian pesan mengenai pentingnya perawatan diri, namun tetap menyesuaikan dengan nilai-nilai maskulinitas tradisional yang mereka yakini. Beberapa informan menganggap skincare sebagai bagian dari tanggung jawab diri dan kesehatan, sementara lainnya merasa bahwa praktik tersebut harus dilakukan dengan batasan agar tidak menyimpang dari norma gender yang berlaku. Temuan ini mengindikasikan bahwa terjadi hibridisasi antara maskulinitas tradisional dan modern, di mana media sosial menjadi ruang negosiasi identitas gender yang begitu kompleks. Penelitian ini menyimpulkan bahwa maskulinitas dalam pandangan dan penerimaan generasi Z bersifat dinamis, terbuka terhadap pembauran nilai, namun tetap memegang norma sosial-budaya yang melekat dalam struktur sosial. Kata-kata kunci: Maskulinitas; resepsi; skincare; tiktok; generasi z.
PERSEPSI GENZ TERHADAP SIKAP GIBRAN RAKABUMING RAKA DALAM DEBAT KEEMPAT CAWAPRES 2024 Fitri Athilla, Marsha; Mustika Chairil, Augustin
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 3 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i3.2025.896-900

Abstract

Debat cawapres keempat 2024 menjadi sorotan publik, terutama di kalangan Gen Z, yang merupakan pemilih potensial dalam pemilu. Dalam debat tersebut, Gibran tampil dengan menggunakan pin anime dan melakukan gestur yang menarik perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi Gen Z terhadap sikap Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat cawapres 2024 dengan fokus pada penggunaan atribut seperti pin anime dan gestur celingukan yang ditampilkan saat debat.  Metode yang digunakan dalama penelitian ini adalah kualitatif dengan tekik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini mengaplikasikan Teori Persepsi dimana individu dapat memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan untuk memperoleh makna arti dan pehamana terhadap suatu objek. Hasil  dari penelitian ini menpenelitian menunjukkan bahwa meskipun banyak yang mengapresiasi pendeketan Gibran yang inovatif dan mampu menjangkau generasi muda, terdapat juga skepstisisme terkait kredibilitas dan keseriusannya sebagai calon pemimpin. Hasil penelitain diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai dinamika persepsi politik di kalngan generasi muda di Indonesia.
PERSEPSI GENZ TERHADAP SIKAP GIBRAN RAKABUMING RAKA DALAM DEBAT KEEMPAT CAWAPRES 2024 Fitri Athilla, Marsha; Mustika Chairil, Augustin
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 3 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i3.2025.896-900

Abstract

Debat cawapres keempat 2024 menjadi sorotan publik, terutama di kalangan Gen Z, yang merupakan pemilih potensial dalam pemilu. Dalam debat tersebut, Gibran tampil dengan menggunakan pin anime dan melakukan gestur yang menarik perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi Gen Z terhadap sikap Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat cawapres 2024 dengan fokus pada penggunaan atribut seperti pin anime dan gestur celingukan yang ditampilkan saat debat.  Metode yang digunakan dalama penelitian ini adalah kualitatif dengan tekik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini mengaplikasikan Teori Persepsi dimana individu dapat memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan untuk memperoleh makna arti dan pehamana terhadap suatu objek. Hasil  dari penelitian ini menpenelitian menunjukkan bahwa meskipun banyak yang mengapresiasi pendeketan Gibran yang inovatif dan mampu menjangkau generasi muda, terdapat juga skepstisisme terkait kredibilitas dan keseriusannya sebagai calon pemimpin. Hasil penelitain diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai dinamika persepsi politik di kalngan generasi muda di Indonesia.