Penelitian memfokuskan pada penerapan konsep wisata yang dilakukan seluruh pihak yang terlibat dalam membangun potensi wisata di sekitar kawasan Desa Pantai Bantayan Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara hingga dapat bertransformasi menjadi desa wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menitikberatkan bagaimana formulasi yang diterapkan para pengelola objek wisata dalam mengoptimalkan potensi wisata yang ada. Mengingat objek wisata ini merupakan satu-satunya objek wisata dari Provinsi Aceh yang mendapat penghargaan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) sebagai juara XII dalam Lomba Desa Wisata Nusantara pada tahun 2023. Pencapaian ini kemudian melatarbelakangi penelitian ini untuk melihat bagaimana penerapan konsep wisata 4A yang berintegrasi dengan daya tarik wisata, budaya dan kearifan lokal dapat mengubah potensi wisata yang ada menjadi desa wisata pantai berbasis potensi lokal. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke empat konsep 4A yaitu atraksi (daya tarik wisata), amenitas (fasilitas), aksesibilitas (akses) dan anciliary (layanan tambahan), ada 2 komponen yang belum terpenuhi secara maksimal dikarenakan ada beberapa faktor menghambat. Komponen tersebut yaitu amenitas dan ancillary dimana masih terlihat banyak sarana prasarana yang belum tersedia seperti ketersediaan air bersih, mushola, penginapan, pembuangan sampah. Beberapa fasilitas justru masih dibangun secara swadaya oleh para pemilik café yang berjualan di sekitaran pantai. Sedangkan untuk komponen pelayanan tambahan (anciliary) belum tersedia pusat informasi wisata dan agen travel. Hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan untuk memudahkan wisatawan yang datang dari luar daerah Aceh. Hal ini untuk menunjang Desa wisata Bantayan agar tetap eksis dan dapat mempertahankan prestasinya di tingkat nasional dan terus berinovasi mengembangkan potensi yang ada untuk menjadi referensi bagi objek-objek wisata lain baik di Aceh maupun seluruh Indonesia.