Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor sosial ekonomi terhadap kesenjangan akses layanan kesehatan gigi (keterjangkauan, ketersediaan dan asuransi kesehatan): A literature review Mawardani, Tiska Lozikania; Hadi, Ella Nurlaella
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 12 (2025): Volume 18 Nomor 12
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i12.595

Abstract

Background: Access to oral healthcare is a crucial component of overall health and well-being. However, significant disparities persist across socioeconomic groups. These disparities in oral healthcare access are not merely reflections of individual choices or preferences but are deeply rooted in socioeconomic factors, particularly affordability, availability, and health insurance coverage. Purpose: To determine the relationship between socioeconomic factors and disparities in oral healthcare access, with a focus on affordability, availability, and health insurance coverage. Method: A comprehensive search of the literature was conducted using the BMC Oral Health, PLOS One, and Medline databases. The review and synthesis process followed the PRISMA guidelines. An initial 332 articles were identified, and after a rigorous screening process, 10 articles were included in the final analysis. Results: Socioeconomic status plays a significant role in influencing access to dental and oral health services. Individuals from low socioeconomic backgrounds often face difficulties in obtaining these services. Therefore, it is essential for the government to initiate efforts to address this gap and ensure that access to healthcare services is more equitable. Conclusion: Socioeconomic status plays a significant role in oral healthcare disparities. Government interventions are needed to address these disparities, either by improving the overall socioeconomic conditions of disadvantaged populations or by ensuring equitable access to oral healthcare services.   Keywords: Affordability; Availability; Disparities; Insurance; Socioeconomic.   Pendahuluan: Akses ke layanan kesehatan gigi merupakan komponen penting dari kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, namun kesenjangan yang signifikan tetap nampak dan terjadi di berbagai kelompok sosioekonomi. Kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan gigi bukan hanya cerminan dari pilihan atau preferensi individu; namun berakar kuat pada faktor sosial-ekonomi serta berkaitan dengan keterjangkauan, ketersediaan, dan cakupan asuransi kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kesenjangan akses perawatan gigi, dengan fokus pada keterjangkauan, ketersediaan, dan asuransi kesehatan. Metode: Pencarian artikel dilakukan database BMC Oral, PLOS One, dan PubMed, kemudian proses review dan sintesis dilakukan menggunakan PRISMA. Artikel awal yang ditemukan adalah 332, kemudian 10 artikel disertakan dalam penelitian. Hasil: Status sosioekonomi berperan penting dalam memengaruhi akses terhadap layanan kesehatan gigi dan mulut. Individu yang berasal dari latar belakang sosioekonomi yang rendah mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan tersebut, sehingga perlu adanya inisiatif dari pemerintah guna mengatasi kesenjangan ini dan memastikan bahwa akses terhadap layanan kesehatan menjadi lebih merata. Simpulan: Status sosioekonomi menjadi faktor yang berperan penting terhadap terjadinya kesenjangan akses layanan kesehatan gigi dan mulut. Upaya pemerintah diperlukan untuk menjembatani masalah ini, baik dengan melakukan peningkatan kualitas masyarakat ataupun dengan menyamaratakan akses terhadap layanan, khususnya layanan kesehatan gigi dan mulut.   Kata Kunci: Asuransi; Kesenjangan; Keterjangkauan; Ketersediaan; Sosioekonomi.
ASPEK SOSIAL BUDAYA TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT LANSIA Mawardani, Tiska Lozikania
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 4 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia adalah individu yang telah mencapai usia lanjut atau tua yang mengalami berbagai perubahan fisik, mental, dan sosial. Perubahan ini membuat penurunan kualitas hidupnya, salah satunya kesehatan gigi dan mulutnya. Gangguan kesehatan gigi dan mulut pada lansia dapat secara signifikan, seperti keterbatasan fungsional, ketidaknyamanan fisik, kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari, hingga masalah psikologis. Melalui pendekatan aspek sosial budaya dapat dengan mudah diterima oleh lansia, seperti dengan kegiatan promosi kesehatan menggunakan alat peraga, cek kesehatan gratis, hingga komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini merupakan studi literature yang menggunakan data sekunder dari publikasi yang telah diterbitkan dalam tahun 2015-2024 dan relevan dengan topik pembahasan. Dari 4.470 artikel sesuai kata kunci didapatkan 5 yang sesuai kriteria untuk selanjutnya dilakukan pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa aspek sosial budaya yang mempengaruhi adalah stigma terhadap fasilitas kesehatan, dokter dan penyakit, jarak rumah ke fasilitas kesehatan, pengalaman orang sekitar, pengetahuan mengenai kesehatan, pendampingan oleh keluarga, tenaga kesehatan, atau tokoh masyarakat. Sehingga untuk meningkatkan kesediaan lansia dalam mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, seperti meningkatkan hubungan antara dokter dan pasien, meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan kesehatan yang tepat, dan mempromosikan praktik medis yang inklusif dan empatik. Selain itu, mendengarkan dan memahami kekhawatiran serta pengalaman lansia dengan empati dapat membantu mengatasi stigma negatif dan membangun hubungan yang lebih baik antara lansia dan tenaga medis.