Pendahuluan: PPOK merupakan penyakit kronis yang memerlukan perawatan diri (self-care) untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien. Self-care pada pasien PPOK yang dirawat dirumah sakit dengan derajat berat dan sangat berat mayoritas tidak memadai sebesar 85,4%. Sementara, kepatuhan pengobatan pasien PPOK di rumah sakit dengan usia lebih dari 40 tahun paling banyak pada tingkat sedang sebesar 55,4%. Pasien PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat memiliki rentang usia dan derajat PPOK yang beragam. Mereka menyatakan telah melakukan beberapa bentuk perilaku self-care, tetapi belum pernah melakukan manajemen dispnea dengan teknis pengaturan pernapasan. Penelitian ini mengidentifikasi perilaku self-care pasien PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat.Metode: Penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan metode deskriptif survei. Teknik sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 81 penderita PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat. Penilaian perilaku self-care menggunakan kuesioner COPD self-care questionnaire (COPDSC-C). Kuesioner mencakup 8 domain kegiatan perilaku self-care. Skor total dikategorikan menggunakan Cut of Point mean karena data berdistribusi normal. Data menggunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien PPOK lebih banyak yang memiliki perilaku self-care memadai (54,3%) daripada yang tidak memadai (45,7%). Sebagian besar pasien selalu minum obat untuk penyakit sesuai dengan anjuran dokter, sering meningkatkan asupan makanan bergizi seperti daging, telur, susu, ikan, dan ayam, tidak merokok, sering mempertahankan keseimbangan antara menghabiskan waktu sendirian dan menghabiskan waktu bersama orang lain, kadang-kadang beristirahat dengan cukup baik siang maupun malam. Namun, kadang-kadang tetap berada di tempat dimana ada orang yang demam, tidak pernah menjauhi orang atau sesuatu yang mengganggu jika sedang sesak napas dan tidak pernah melakukan manajemen dispnea dengan cara duduk dengan posisi condong ke depan kalau sesak napas.Kesimpulan: Pasien memiliki lebih banyak perilaku self-care memadai daripada perilaku self-care yang tidak memadai dengan persentase yang tidak jauh berbeda. Manajemen dispnea menjadi domain yang paling banyak belum dilakukan oleh pasien. Petugas kesehatan perlu mengajarkan manajemen dispnea kepada pasien untuk mengoptimalkan self-care pasien PPOK.