Yuni Dwi Hastuti
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PELAKSANAAN SELF-CARE ASSISSTANCE DI PANTI WREDA Saifullah, Azam David; Hastuti, Yuni Dwi
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan self-care assisstance menjadi pelayanan yang merupakan inti dari pelayanan yang diberikan panti wreda bagi lansia. Self-care assisstance adalah pendampingan maupun pemenuhan kebutuhankeseharian bagi lansia, sayangnya pelayanan perawatan lansia ini di Indonesia belum dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan spesifik tiap lansia, serta belum dapat terdokumentasi dengan baik. Jumlah pemberipelayanan perawatan yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan lansia yang ada di panti wreda merupakan salah satu penyebabnya. Kedua hal tersebut saling terkait dan menjadi faktor dalam sulitnyaproses evaluasi yang akan dilakukan terkait dengan kualitas pelayanan di panti wreda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan self-care assistance yang dilakukan oleh pemberi pelayanan perawatan pada lansia, self-care assistance dipandang sebagai suatu intervensi yang setiap hari selalu dilakukan pemberi pelayanan perawatan sehingga dapat dengan mudah menjadi salah satu tolak ukur kualitas pelayanan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis ini akan dilakukan dengan sampel mahasiswa keperawatan program profesi yang telah menyelesaikan praktik stase gerontik sejumlah 9 mahasiswa. Proses analisa data dilakukan dengan menggunakan teori Krueger dan Casey.Hasil penelitian ini mendefinisikan self-care assisstance, merumuskan tujuan pelaksanaan self-care assisstance, merumuskan bentuk-bentuk tindakan self-care assisstance, kendala yang mungkin muncul, serta saran penatalaksaan kendala pelaksanaan self-care assisstance. Selanjutnya diharapkan dapat dijadikan wacana dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan self-care assisstance pada lansia di panti wreda.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI ANJURAN Maulida, Ulfa; Hastuti, Yuni Dwi; Arisdiani, Triana
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 3 No 2 (2013): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.159 KB) | DOI: 10.32583/pskm.3.2.2013.79-90

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Pemberian imunisasi lengkap berguna untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya. Dengan memberikan imunisasi lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi akan dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuh mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi anjuran di Desa Sumur Kecamatan Brangsong Kendal. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif survey. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 0-3 tahun di Desa Sumur Kecamatan Brangsong Kendal sebanyak 114 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan total samplingjadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 114 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang mempunyai anak usia 0-3 tahun di Desa Sumur Kecamatan Brangsong mempunyai pengetahuan yang cukup tentang imunisasi anjuran,dan mempunyai sikap yang negatif terhadap Imunisasi Anjuran. Diskusi: Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan masyarakat lebih aktif dalam mencari informasi tentang program-program imunisasi yang ada, karena selain imunisasi dasar ada pula imunisasi yang dianjurkan dan dibutuhkan oleh anak anak dalam mencegah berbagai penyakit.   Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Imunisasi Anjuran   ABSTRACT Introduction: Sickening Complete immunizationis useful to provide complete protection against dangerous diseases. By providing a complete immunization schedule, the baby's body will be stimulated to have immunity so that the body is able to defend against the attacks of dangerous diseases. Methods: The purpose of this study is to describe themother's knowledge and attitudes about recommended immunization in the Sumur village Brangsong Kendal. In this study, researchers used a quantitative research method using descriptive survey research design. Subjects in this study were mothers with children aged 0-3 years in the  Sumur village Brangsong Kendal is 114 respondents. Sampling techniques in this study using the total sampling so the sample size in this study was114 respondents. Results: The results showed that the majority of mothers with children aged 0-3 years in the Sumur village Brangsong have sufficient knowledge about the recommended immunizations, and has a negative attitude to ward simmunization suggestion. Discussion: Based on the research results, it is suggested the community more active in seeking information about immunization programs that exist, because in addition to the basic immunization some immunizations are recommended and needed by children in preventing various diseases.   Keywords : Knowledge, Attitude, Recommended Immunization
PENGARUH PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU KONSUMSI ALKOHOL PADA REMAJA PUTRA Saputro, Fadli Alam Dwi; Hastuti, Yuni Dwi; Arisdiani, Triana
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.044 KB) | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.70-81

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia. Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dengan prevalensi yang sangat tinggi. sebesar 61,7% dari penduduk berusia 15 tahun atau lebih tua (15+) di seluruh dunia pernah minum alkohol dalam 12 bulan terakhir, bahkan sekitar 16,0% adalah peminum berat. Metode: Tujuan penelitian ini untuk pengaruh teman sebaya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desaindeskriptif korelasi dengan metode pendekatancross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling yaitu sebanyak 96remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes. Alat penelitian menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner dengan analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh teman sebaya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes(pvalue= 0,001).Diskusi: Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti variabel-variabel lain yang berkontribusi dengan perilaku remaja dalam konsumsi minum minuman keras, dengan metode yang berbeda.   Kata kunci: Teman Sebaya, Perilaku Komsumsi Alkohol, Remaja.   ABSTRACT Introduction: Drinking culture had been there since the first in Indonesia, even in all parts of the world. Abuse of liquor is now a problem that is developing in the world of youth with very high prevalence. amounted to 61.7% of the population aged 15 years or older (15+) in the whole world ever drank alcohol in the past 12 months, even around 16.0% are heavy drinkers. Methods: The purpose of this study to peer influence on the behavior of alcohol consumption in young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency. This study used a descriptive correlation design with cross sectional method. The sample in this study were taken by using Proportionate stratified random sampling as many as 96 young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency. Tool family support research using questionnaires and questionnaires with data analysis using univariate and bivariate using chi-square statistical test. Results: The results showed no influence of peers on alcohol consumption behavior in young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency (p value = 0.001). Discussion: Further research is expected examine other variables that contribute to adolescent behavior in the consumption of drinking, with different methods.  Keywords: Peers, Alcohol Consumption Behavior, Teens.
GAMBARAN KARAKTERISTIK BIOGRAFIKAL DAN BUDAYA MENYIRIH PADA LANSIA WANITA musyafaatun, Musyafaatun; Arisdiani, Triana; Hastuti, Yuni Dwi
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 7 No 1 (2017): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.684 KB) | DOI: 10.32583/pskm.7.1.2017.16-24

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Menyirih merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh sebagianbesar masyarakat di Indonesia dan dianggap dapat menguatkan gigi dan mencegah bau mulut, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak dampak negatif dari menyirih dibandingkan dampak positif. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Biografikal dan Budaya Menyirih pada Lansia Wanita. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifdeskriptif survei, sampel 61 responden (total sampling).Subjek pada penelitian ini adalah lansia wanita berusia >60 tahun.Penelitian ini dilakukan di Desa Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan Kendal. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya menyirih telah memberikan dampak negatif terhadap kesehatan gigi dan mulut lansia wanita, ditunjukkan dengan banyaknya gigi dan mulut para lansia yang telah mengalami karies gigi, adanya penumpukan plak-plak pada permukaan gigi dan berwarna merah kehitaman, juga disertai dengan adanya luka maupun lesi yang berada di dinding mulut para lansia wanita. Namun, mayoritas responden tetap memiliki keyakinan atau nilai bahwa menyirih memiliki manfaat dan tidak menyebabkan gangguan pada gigi dan mulut, sikap percaya dan perasaan bangga yang tertanam pada diri mereka membuat tradisi ini masih tetap dijaga sampai sekarang. Diskusi: Lansia yang menyirih untuk tetap menjaga dan merawat gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit yang dapat menyerang gigi dan mulut sehingga bisa membuat kesehatan lansia terganggu. Bagi yang belum menyirih untuk tidak menyirih mengingat dampak negatif yang ditimbulkan.   Kata kunci:menyirih, lansia, kesehatan gigi dan mulut   ABSTRACT Introduction:Betel chewing a hereditary tradition that is practiced by most people in Indonesia and being able to strengthen teeth and prevent bad breath, some research shows that there are many negative effects of chewing compared to a positive impact. Methods:This study aims to determine the characteristics of biographical and Culture Overview betel chewing on Elderly Women. Design of this research is descriptive quantitative research survey, the sample 61 respondents (total sampling). Subjects in this study were elderly women aged> 60 years. This research was conducted in the village of Magelung District of South Kaliwungu Kendal. Results:The results showed that betel chewing culture has a negative impact on oral health of elderly women, indicated by the number of teeth and the mouth of the elderly who have experienced dental caries, the buildup of plaque on the tooth surface and blackish-red, also accompanied by cuts as well as lesions that were on the walls of the elderly woman's mouth. However, the majority of respondents still have a belief or value that betel chewing has benefits and do not cause interference with the teeth and the mouth, the attitude of trust and a sense of pride that is embedded in them make this tradition is still maintained until now. Discussion:the elderly who betel chewing to keep and take care of your teeth and mouth to avoid the disease that can attack the teeth and oral health of the elderly so they can make distracted. For those who have not betel chewing, for not betel chewing considering the negative impacts.   Keywords: Betel Chewing, Elderly, Oral Health.
PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN PENDERITA KUSTA BERBASIS SUPPORT GROUP DENGAN PENDAMPINGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PERAWATAN MANDIRI Kusuma, Henni; Widyaningsih, Susana; Hastuti, Yuni Dwi; Ropyanto, Chandra Bagus; Sujianto, Untung
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 4 (2019): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.342 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.4.2019.387-394

Abstract

Kusta adalah penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh Mycobacterium Leprae yang menyerang saraf tepi, kulit, dan jaringan tubuh lainnya. Beberapa temuan menunjukkan penderita kusta belum mampu melakukan perawatan mandiri dengan baik di rumah sehingga mengalami kecacatan tingkat lanjut yang menurunkan kualitas hidupnya. Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini dengan program pemberdayaan penderita dalam perawatan mandiri berbasis support group. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program pemberdayaan berbasis support group dengan pendampingan keluarga terhadap peningkatan kemampuan perawatan mandiri penderita kusta di Kec. Kunduran, Kab. Blora. Desain penelitian quasy experiment without control group dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang berjumlah 8 orang. Penelitian menggunakan kuesioner kemampuan perawatan mandiri penderita kusta yang telah digunakan peneliti sebelumnya dengan 11 item yang dinyatakan valid (0,000-0,017) dan reliabel (r=0,444>r tabel). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan untuk kemampuan penderita kusta dalam perawatan mandiri antara sebelum dan sesudah program pemberdayaan penderita kusta berbasis support group menggunakan uji wilcoxon dengan nilai rata-rata pre-test 55,67 (8-76) serta post-test 83,67 (64-100) dengan nilai p=0,004. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan pemberdayaan perawatan mandiri bagi penderita kusta berbasis support group ini efektif dalam meningkatkan kemampuan perawatan mandiri di rumah.   Kata kunci: kusta, perawatan mandiri, support group, pemberdayaan, keluarga   EFFECT OF EMPOWERMENT AMONG LEPRAE?S PATIENTS BASED ON SUPPORT GROUP WITH FAMILY ON INCREASING SELFCARE COMPETENCIES   ABSTRACT Morbus Hansen (Leprosy) is communicable disease which caused by Mycobacterium Leprae. This disease disrupt peripheral nerves, skin, and other body tissues. Several findings show that people with leprosy are still not able to perform self-care properly at home so that they experience advanced disabilities that reduce their quality of life. One effort to reduce solve this problem is a patient-family empowerment program in self-care training based on support groups. The purpose of this study is to analyze effect of empowerment among leprae?s patients in Subdistrict Kunduran, District Blora based on support group with family on increasing selfcare competencies. Method of this study is quasy experiment without control group with purposive sampling. Total samples in this study is 8 respondents. This research use leprae?s patients quetionary that has been used by other researcher before which contain of 11 itemswith validity score (0,000-0,017) & reliability score (r=0,444>r table). The result show that any significant differences of selfcare competencies between before and after leprae?s patients empowerment program in self-care training use wilcoxon test. Average of pretest score is 55,67 (8-76) and average of posttest is 83,67 (64-100) with p=0,004. Based on this result, so it?s mean that empowerment program in self-care training among leprae?s patients with family based on support group effectively increase selfcare competencies in their home. This therapy can be an innovation on nursing intervention for leprae?s patients.   Keywords: leprosy, selfcare, support group, empowerment, family
PELAKSANAAN SELF-CARE ASSISSTANCE DI PANTI WREDA Azam David Saifullah; Yuni Dwi Hastuti
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.381 KB)

Abstract

Pelaksanaan self-care assisstance menjadi pelayanan yang merupakan inti dari pelayanan yang diberikan panti wreda bagi lansia. Self-care assisstance adalah pendampingan maupun pemenuhan kebutuhankeseharian bagi lansia, sayangnya pelayanan perawatan lansia ini di Indonesia belum dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan spesifik tiap lansia, serta belum dapat terdokumentasi dengan baik. Jumlah pemberipelayanan perawatan yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan lansia yang ada di panti wreda merupakan salah satu penyebabnya. Kedua hal tersebut saling terkait dan menjadi faktor dalam sulitnyaproses evaluasi yang akan dilakukan terkait dengan kualitas pelayanan di panti wreda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan self-care assistance yang dilakukan oleh pemberi pelayanan perawatan pada lansia, self-care assistance dipandang sebagai suatu intervensi yang setiap hari selalu dilakukan pemberi pelayanan perawatan sehingga dapat dengan mudah menjadi salah satu tolak ukur kualitas pelayanan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis ini akan dilakukan dengan sampel mahasiswa keperawatan program profesi yang telah menyelesaikan praktik stase gerontik sejumlah 9 mahasiswa. Proses analisa data dilakukan dengan menggunakan teori Krueger dan Casey.Hasil penelitian ini mendefinisikan self-care assisstance, merumuskan tujuan pelaksanaan self-care assisstance, merumuskan bentuk-bentuk tindakan self-care assisstance, kendala yang mungkin muncul, serta saran penatalaksaan kendala pelaksanaan self-care assisstance. Selanjutnya diharapkan dapat dijadikan wacana dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan self-care assisstance pada lansia di panti wreda.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI ANJURAN Ulfa Maulida; Yuni Dwi Hastuti; Triana Arisdiani
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 3 No 2 (2013): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.3.2.2013.79-90

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Pemberian imunisasi lengkap berguna untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya. Dengan memberikan imunisasi lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi akan dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuh mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi anjuran di Desa Sumur Kecamatan Brangsong Kendal. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif survey. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 0-3 tahun di Desa Sumur Kecamatan Brangsong Kendal sebanyak 114 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan total samplingjadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 114 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang mempunyai anak usia 0-3 tahun di Desa Sumur Kecamatan Brangsong mempunyai pengetahuan yang cukup tentang imunisasi anjuran,dan mempunyai sikap yang negatif terhadap Imunisasi Anjuran. Diskusi: Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan masyarakat lebih aktif dalam mencari informasi tentang program-program imunisasi yang ada, karena selain imunisasi dasar ada pula imunisasi yang dianjurkan dan dibutuhkan oleh anak anak dalam mencegah berbagai penyakit. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Imunisasi Anjuran ABSTRACT Introduction: Sickening Complete immunizationis useful to provide complete protection against dangerous diseases. By providing a complete immunization schedule, the baby's body will be stimulated to have immunity so that the body is able to defend against the attacks of dangerous diseases. Methods: The purpose of this study is to describe themother's knowledge and attitudes about recommended immunization in the Sumur village Brangsong Kendal. In this study, researchers used a quantitative research method using descriptive survey research design. Subjects in this study were mothers with children aged 0-3 years in the Sumur village Brangsong Kendal is 114 respondents. Sampling techniques in this study using the total sampling so the sample size in this study was114 respondents. Results: The results showed that the majority of mothers with children aged 0-3 years in the Sumur village Brangsong have sufficient knowledge about the recommended immunizations, and has a negative attitude to ward simmunization suggestion. Discussion: Based on the research results, it is suggested the community more active in seeking information about immunization programs that exist, because in addition to the basic immunization some immunizations are recommended and needed by children in preventing various diseases. Keywords : Knowledge, Attitude, Recommended Immunization
PENGARUH PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU KONSUMSI ALKOHOL PADA REMAJA PUTRA Fadli Alam Dwi Saputro; Yuni Dwi Hastuti; Triana Arisdiani
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 4 No 2 (2014): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.4.2.2014.70-81

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia. Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dengan prevalensi yang sangat tinggi. sebesar 61,7% dari penduduk berusia 15 tahun atau lebih tua (15+) di seluruh dunia pernah minum alkohol dalam 12 bulan terakhir, bahkan sekitar 16,0% adalah peminum berat. Metode: Tujuan penelitian ini untuk pengaruh teman sebaya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desaindeskriptif korelasi dengan metode pendekatancross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling yaitu sebanyak 96remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes. Alat penelitian menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner dengan analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh teman sebaya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada remaja putra di Desa Jatibarang Kidul Kabupaten Brebes(pvalue= 0,001).Diskusi: Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti variabel-variabel lain yang berkontribusi dengan perilaku remaja dalam konsumsi minum minuman keras, dengan metode yang berbeda. Kata kunci: Teman Sebaya, Perilaku Komsumsi Alkohol, Remaja. ABSTRACT Introduction: Drinking culture had been there since the first in Indonesia, even in all parts of the world. Abuse of liquor is now a problem that is developing in the world of youth with very high prevalence. amounted to 61.7% of the population aged 15 years or older (15+) in the whole world ever drank alcohol in the past 12 months, even around 16.0% are heavy drinkers. Methods: The purpose of this study to peer influence on the behavior of alcohol consumption in young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency. This study used a descriptive correlation design with cross sectional method. The sample in this study were taken by using Proportionate stratified random sampling as many as 96 young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency. Tool family support research using questionnaires and questionnaires with data analysis using univariate and bivariate using chi-square statistical test. Results: The results showed no influence of peers on alcohol consumption behavior in young men in the village of Bradford Jatibarang Kidul Regency (p value = 0.001). Discussion: Further research is expected examine other variables that contribute to adolescent behavior in the consumption of drinking, with different methods. Keywords: Peers, Alcohol Consumption Behavior, Teens.
GAMBARAN KARAKTERISTIK BIOGRAFIKAL DAN BUDAYA MENYIRIH PADA LANSIA WANITA Musyafaatun musyafaatun; Triana Arisdiani; Yuni Dwi Hastuti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 7 No 1 (2017): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.002 KB) | DOI: 10.32583/pskm.7.1.2017.16-24

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Menyirih merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh sebagianbesar masyarakat di Indonesia dan dianggap dapat menguatkan gigi dan mencegah bau mulut, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak dampak negatif dari menyirih dibandingkan dampak positif. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Biografikal dan Budaya Menyirih pada Lansia Wanita. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifdeskriptif survei, sampel 61 responden (total sampling).Subjek pada penelitian ini adalah lansia wanita berusia >60 tahun.Penelitian ini dilakukan di Desa Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan Kendal. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya menyirih telah memberikan dampak negatif terhadap kesehatan gigi dan mulut lansia wanita, ditunjukkan dengan banyaknya gigi dan mulut para lansia yang telah mengalami karies gigi, adanya penumpukan plak-plak pada permukaan gigi dan berwarna merah kehitaman, juga disertai dengan adanya luka maupun lesi yang berada di dinding mulut para lansia wanita. Namun, mayoritas responden tetap memiliki keyakinan atau nilai bahwa menyirih memiliki manfaat dan tidak menyebabkan gangguan pada gigi dan mulut, sikap percaya dan perasaan bangga yang tertanam pada diri mereka membuat tradisi ini masih tetap dijaga sampai sekarang. Diskusi: Lansia yang menyirih untuk tetap menjaga dan merawat gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit yang dapat menyerang gigi dan mulut sehingga bisa membuat kesehatan lansia terganggu. Bagi yang belum menyirih untuk tidak menyirih mengingat dampak negatif yang ditimbulkan. Kata kunci:menyirih, lansia, kesehatan gigi dan mulut ABSTRACT Introduction:Betel chewing a hereditary tradition that is practiced by most people in Indonesia and being able to strengthen teeth and prevent bad breath, some research shows that there are many negative effects of chewing compared to a positive impact. Methods:This study aims to determine the characteristics of biographical and Culture Overview betel chewing on Elderly Women. Design of this research is descriptive quantitative research survey, the sample 61 respondents (total sampling). Subjects in this study were elderly women aged> 60 years. This research was conducted in the village of Magelung District of South Kaliwungu Kendal. Results:The results showed that betel chewing culture has a negative impact on oral health of elderly women, indicated by the number of teeth and the mouth of the elderly who have experienced dental caries, the buildup of plaque on the tooth surface and blackish-red, also accompanied by cuts as well as lesions that were on the walls of the elderly woman's mouth. However, the majority of respondents still have a belief or value that betel chewing has benefits and do not cause interference with the teeth and the mouth, the attitude of trust and a sense of pride that is embedded in them make this tradition is still maintained until now. Discussion:the elderly who betel chewing to keep and take care of your teeth and mouth to avoid the disease that can attack the teeth and oral health of the elderly so they can make distracted. For those who have not betel chewing, for not betel chewing considering the negative impacts. Keywords: Betel Chewing, Elderly, Oral Health.
PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN PENDERITA KUSTA BERBASIS SUPPORT GROUP DENGAN PENDAMPINGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PERAWATAN MANDIRI Henni Kusuma; Susana Widyaningsih; Yuni Dwi Hastuti; Chandra Bagus Ropyanto; Untung Sujianto
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 4 (2019): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.344 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.4.2019.387-394

Abstract

Morbus Hansen (Leprae) is communicable disease which caused by Mycobacterium Leprae. This disease disrupt peripheral nerves, skin, and other body tissues. Blora Regency, Central Java, has the largest of proportion of people with leprosy level 2 disabilities and new cases has increased from year to year. Several findings show that people with leprosy are still not able to perform self-care properly at home so that they experience advanced disabilities that reduce their quality of life. One effort to reduce solve this problem is a patient-family empowerment program in self-care training based on support groups. The purpose of this study is to analyze effect of empowerment among leprae’s patients in Subdistrict Kunduran, District Blora based on support group with family on increasing selfcare competencies. Method of this study is quasy experiment without control group with purposive sampling. Total samples in this study is 8 respondents. This research use leprae’s patients quetionary that has been used by other researcher before. The result show that any significant differences of selfcare competencies between before and after leprae’s patients empowerment program in self-care training use wilcoxon test. Average of pretest score is 55,67 (8-76) and average of posttest is 83,67 (64-100) with p=0,004. Based on this result, so it’s mean that empowerment program in self-care training among leprae’s patients with family based on support group effectively increase selfcare competencies in their home. This therapy can be an innovation on nursing intervention for leprae’s patients.