Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluasi Penerapan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan Terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan Berdasarkan Metode Hot Fit Model di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Saputra, Dimas Aji; Wahyudi, Bayu; Mulyani, Kahar
ProBisnis : Jurnal Manajemen Vol. 16 No. 01 (2025): February: Management Science
Publisher : Lembaga Riset, Publikasi dan Konsultasi JONHARIONO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini merupakan era transformasi digital dimana teknologi digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Rekam medis elektronik (RME) merupakan contoh penerapan teknologi yang dapat digunakan untuk mempercepat akses informasi rekam medis pasien dan memudahkan koordinasi antar petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penerapan RME diperlukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Dalam penerapan RME diperlukan evaluasi untuk memperbaiki kendala serta pengembangan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui evaluasi penerapan RME rawat jalan terhadap peningkatan mutu pelayanan berdasarkan metode Hot Fit Model di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum dengan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum sudah menerapkan rekam medis elektronik dengan mendapatkan dukungan penuh dari manajemen dan organisasi rumah sakit. Hal ini dapat dibuktikan dalam penelitian bahwa penerapan RME tersebut dapat meningkatkan mutu layanan terhadap pasien rawat jalan.
Tinjauan Penyebab Keterlambatan Proses Klaim BPJS Rawat Inap Triwulan Awal Di RS Ken Saras Kabupaten Semarang Saputra, Dimas Aji; Zaenal Sugiyanto
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 4: Maret 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i4.8324

Abstract

Observasi Penyebab Keterlambatan Proses Klaim BPJS Rawat Inap Triwulan I di RSUD Ken Saras Kabupaten Semarang Tahun 2018. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh penulis, dokumen belum lengkap dengan berkas persyaratan klaim BPJS yang berasal dari bagian administrasi bangsal yang bertugas untuk mengambil kembali berkas pasien dari bangsal untuk klaim BPJS sebelum akhirnya diberikan kepada petugas rekam medis untuk pengajuan Klaim BPJS. Terhadap keterlambatan proses pengajuan klaim BPJS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan proses klaim BPJS di RSUD Ken Saras Kabupaten Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah dokumen klaim BPJS rawat inap triwulan I tahun 2018 di RSUD Ken Saras Kabupaten Semarang. Hasil penelitian berdasarkan alur klaim BPJS belum menetapkan kebijakan SOP (standard operating procedure) terhadap pengajuan klaim BPJS. Dokumen kelengkapan persyaratan pengajuan klaim BPJS dari 87 sampel terdapat 59 dokumen tidak lengkap atau sekitar 67,8% dari sampel dan 28 dokumen lengkap atau sekitar 32,1% dari total data sampel yang telah peneliti ambil. Proses verifikasi oleh verifikator internal untuk memverifikasi kesesuaian data billing dengan tindakan penyakit yang diberikan dengan melakukan penyesuaian atau pembetulan klaim yang tidak sesuai pelayanan yang diperoleh pasien dengan bukti pelayanan yang diklaim ke BPJS sehingga terhindar dari kerugian di rumah sakit. Faktor penyebab keterlambatan proses klaim BPJS yaitu berkas persyaratan pengajuan klaim BPJS yang tidak lengkap dari bagian administrasi bangsal sehingga menghambat proses pengajuan klaim BPJS dan belum adanya pedoman khusus untuk menampung kasus baru di rumah sakit sehingga terjadi perbedaan persepsi oleh verifikator internal rumah sakit dengan verifikator BPJS. Perlu dibuat SOP (standard operations procedure) pengajuan klaim BPJS. Menyiapkan check list kecil tentang persyaratan BPJS di bangsal rawat inap. Perlu adanya pedoman khusus tentang kasus baru. Koordinasi rutin antara petugas verifikator BPJS dengan petugas verifikasi rumah sakit.         Based on a preliminary survey conducted by the author, the document is incomplete with the incomplete file requirements of the BPJS claim originating from the ward administrate who is responsible for collecting the patient files back from the ward for BPJS claims before being finally given to the Medical record officer for the submission of the BPJS Claim. On the delay of the claim submission process BPJS. This study aimed to determine the factors causing delay in the process of claiming BPJS in RS Ken Saras of Semarang regency.  This type of research was descriptive. The method used was observation and interview with cross sectional approach. The population in this study was document claims BPJS at the first quarterly 2018 in Ken Saras Hospital of Semarang regency.  The results based on the flow of claims BPJS had not set SOP policy (standard operating procedure) against the claim submission BPJS. Completed documents of BPJS claim filing requirements of 87 samples were 59 incomplete documents or approximately 67.8% of the sample and 28 complete documents or about 32.1% of the total sample data that the researcher had taken. Verification process by internal verifiers to verify compliance of billing data with given action illnesses by making adjustments or correction of claims that were not appropriate services obtained by patients with proof of service claimed to BPJS avoiding losses at the hospital. Factors causing delay in claims process BPJS were Incomplete file requirements the submission of BPJS claims from the administrative section of the ward so as to delay the claim submission process of BPJS and there is no specific guidance to accommodate new cases in the hospital resulting in differences in perception by internal verifiers of the hospital with BPJS veriikator.  It is necessary to establish SOP (standard operational procedure) of BPJS claim submission. Prepare a small check list about the requirements of BPJS in the wards of the inpatient ward. It is necessary to have specific guidance on new cases. Regular coordination between the BPJS verifier officer and the hospital verification officer   
Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Platform Telemedicine Halodoc Tahun 2022 Saputra, Dimas Aji; Dewi, Ratih Kumala
Jurnal Rekam Medis & Manajemen Infomasi Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/jurmik.v2i2.103

Abstract

Telemedicine adalah suatu pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh profesional kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.Halodoc merupakan perusahaan telekonsultasi kesehatan di Indonesia yang didirikan pada tahun 2016 oleh Jonathan Sudharta salah satu fitur dalam platform Halodoc adalah produk konsultasi dokter. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan mutu layanan dengan kepuasan pelanggan.Jenis Penelitian ini menggunakan metode explanatory dengan pendekatan cross sectional populasi pengguna platform Halodoc di wilayah kota semarang dan sekitarnya.Populasi berjumlah 100 responden. Hasil menunjukkan responden sebagian besar adalah bekerja (88%) berjenis kelamin perempuan (66%) rentang usia ≤ 35 tahun (98%).Tingkat pendidikan responden mayoritas tamatan D3 sederajat atau lebih (56%) Tingkat penggunan sebanyak ≤ 3 Kali (80%).Domisili diluar wilayah semarang sebesar (69%).Mutu layanan memiliki dimensi Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan dan kepastian, Empati, Bukti Fisik dengan capaian persentase sebesar(53%) puas dan (47%) tidak puas.Kepuasan pelanggan memiliki dimensi yaitu layanan aplikasi halodoc, sikap dan respon, harga jasa, kemudahan fitur konsultasi dokter dengan capaian persentase sebesar (33%) puas dan (67%) tidak puas. Dari hasil analisis hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan diperoleh jika mutu pelayanan baik, maka ada sebanyak 27 (81,8%) responden merasa puas, sedangkan jika mutu pelayanan kurang, maka ada 26 (38,8%) responden merasa puas. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 (< 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan pada pelayanan fitur konsultasi dokter platform telemedicine Halodoc. Penelitian ini hanya menggunakan fitur konsultasi dokter untuk menilai hubungan mutu pelayanan dengan kepuasan pelanggan sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperkaya dan mengembangkan variabel-variabel didalamnya. Kata Kunci :Telemedicine Halodoc, Mutu Layanan, Kepuasan Pelanggan
EVALUASI PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK RAWAT JALAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU PELAYANAN BERDASARKAN METODE HOT FIT MODEL DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM Saputra, Dimas Aji; Wahyudi, Bayu; Mulyani, Kahar
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Special Issue Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.38669

Abstract

Saat ini merupakan era transformasi digital dimana teknologi digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Rekam medis elektronik (RME) merupakan contoh penerapan teknologi yang dapat digunakan untuk mempercepat akses informasi rekam medis pasien dan memudahkan koordinasi antar petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penerapan RME diperlukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Dalam penerapan RME diperlukan evaluasi untuk memperbaiki kendala serta pengembangan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui evaluasi penerapan RME rawat jalan terhadap peningkatan mutu pelayanan berdasarkan metode Hot Fit Model di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum dengan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum sudah menerapkan rekam medis elektronik dengan mendapatkan dukungan penuh dari manajemen dan organisasi rumah sakit. Hal ini dapat dibuktikan dalam penelitian bahwa penerapan RME tersebut dapat meningkatkan mutu layanan terhadap pasien rawat jalan