Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum, dengan fibrilasi atrium sebagai faktor risiko utama karena dapat menyebabkan pembentukan thrombus yang berujung pada embolisasi dan stroke iskemik. Pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi menerima terapi antikoagulan oral dengan warfarin serta melakukan pemantauan INR (International Normalized Ratio). INR merupakan pemeriksaan penting untuk dilakukan yang berguna untuk menilai risiko atau status koagulasi dari pasien. Penelitian ini memperoleh data dari rekam medis pada pasien rawat inap yang terdiagnosa stroke iskemik dengan atrial fibrilasi yang ada di RSUD Cengkareng. Didapatkan 51 pasien rawat inap dengan rerata usia 63.98 tahun dan mayoritas pasien yang terdiagnosa stroke iskemik berusia <65 tahun yaitu 23 (45.1%) serta jenis kelamin laki – laki lebih banyak daripada perempuan sebanyak 29 (56.9%) laki – laki dan 22 (43.1%) perempuan. Penghitungan rerata nilai INR didapatkan hasil 1.5531. Berdasarkan nilai INR normal yaitu 2 – 3, pasien rawat inap yang terdiagnosa stroke iskemik dengan atrial fibrilasi di RSUD Cengkareng nilai INR nya 4 (7.8%) tercapai dan 47 (92.2%) tidak tercapai nilai normal. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai capaian nilai INR di setiap kunjungan rawat inap pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi sehingga dapat menjadi pertimbangan data evaluasi terapi pasien.