Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Anggaran Biaya Dan Waktu Optimal Dengan Least Cost Scheduling Harasid , Harun
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 3 No. 3 (2024): November 2024
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v3i3.590

Abstract

Penelitian ini menganalisis anggaran biaya dan waktu optimal pada proyek Rehabilitasi Kantor Camat Lawe Alas menggunakan metode Least Cost Scheduling dan analisis Crashing. Proyek ini memiliki waktu penyelesaian normal 182 hari dengan biaya normal sebesar Rp. 160.151.592,33. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan penambahan jam kerja untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 1 jam kerja dapat mempercepat penyelesaian 12 hari dengan biaya tambahan 1,6% dari biaya normal. Penambahan 2 jam kerja mempercepat 23 hari dengan biaya tambahan 20,89%, penambahan 3 jam kerja mempercepat 33 hari dengan biaya tambahan 40,18%, dan penambahan 4 jam kerja mempercepat 42 hari dengan biaya tambahan 59,48%. Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa penambahan jam kerja efektif untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek, namun harus diterapkan secara selektif pada pekerjaan kritis agar tidak menimbulkan peningkatan biaya yang tidak proporsional. Penerapan penambahan jam kerja pada pekerjaan non-kritis hanya akan menambah biaya tanpa memberikan manfaat percepatan yang signifikan. Oleh karena itu, strategi Least Cost Scheduling dan analisis Crashing direkomendasikan untuk mengoptimalkan biaya dan waktu proyek secara efisien. This research analyzes the optimal cost and time budget for the Lawe Alas District Head Office Rehabilitation project using the Least Cost Scheduling method and Crashing analysis. This project has a normal completion time of 182 days with a normal cost of Rp. 160,151,592.33. The analysis was carried out by considering additional working hours to speed up the project completion time. The research results show that an additional 1 hour of work can speed up completion by 12 days at an additional cost of 1.6% of the normal cost. Adding 2 working hours speeds up 23 days with an additional cost of 20.89%, adding 3 working hours speeds up 33 days with an additional cost of 40.18%, and adding 4 working hours speeds up 42 days with an additional cost of 59.48%. Based on the analysis, it was concluded that increasing working hours is effective in speeding up project completion times, but must be applied selectively to critical work so as not to cause a disproportionate increase in costs. Applying additional working hours to non-critical work will only increase costs without providing significant acceleration benefits. Therefore, Least Cost Scheduling strategy and Crashing analysis are recommended to optimize project costs and time efficiently.
Perencanaan Lahan Parkir Pada Masjid Agung At-Taqwa Kutacane Harasid , Harun
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 4 No. 2 (2025): July 2025
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v4i2.1086

Abstract

Penelitian ini berfokus pada perencanaan kebutuhan lahan parkir untuk Masjid Agung At-Taqwa di Kutacane. Latar belakang penelitian didasari oleh permasalahan umum kurangnya fasilitas parkir di fasilitas umum, yang dapat menyebabkan parkir liar dan mengganggu kinerja lalu lintas di sekitarnya, terutama pada waktu sholat dan hari besar Islam. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menganalisis data sekunder seperti luas lahan, kapasitas masjid (3.500 jamaah), dan standar Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Analisis dilakukan dengan menghitung kapasitas parkir yang dapat diakomodasi pada lahan eksisting di bagian depan dan samping masjid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total kapasitas parkir yang dapat direncanakan pada lahan eksisting adalah 201,1 SRP (terdiri dari 53,8 SRP untuk mobil dan 165,2 SRP untuk motor). Namun, ketika dibandingkan dengan kebutuhan berdasarkan kapasitas jamaah (menggunakan pendekatan standar parkir tempat olahraga), kebutuhan riil masjid ini diperkirakan lebih dari 790 SRP. Dengan demikian, disimpulkan bahwa lahan parkir yang ada belum memadai untuk menampung kendaraan jamaah. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan kepada panitia pembangunan masjid untuk mempertimbangkan penambahan lahan parkir guna memenuhi kebutuhan dan mencegah dampak parkir liar di sekitar kawasan masjid. This research focuses on planning the need for parking space for the Great Mosque of At-Taqwa in Kutacane. The background of the research is based on the general problem of lack of parking facilities in public facilities, which can cause illegal parking and interfere with the performance of traffic around it, especially during prayer times and Islamic holidays. The research method uses a quantitative approach by analyzing secondary data such as land area, mosque capacity (3,500 worshippers), and Parking Space Unit (SRP) standards for two-wheeled and four-wheeled vehicles. The analysis was carried out by calculating the parking capacity that can be accommodated on the existing land in front and side of the mosque. The results of the study show that the total parking capacity that can be planned on existing land is 201.1 SRP (consisting of 53.8 SRP for cars and 165.2 SRP for motorcycles). However, when compared to the needs based on the capacity of worshippers (using the standard approach of parking sports venues), the real needs of this mosque are estimated to be more than 790 SRP. Thus, it was concluded that the existing parking lot was not adequate to accommodate pilgrims' vehicles. Therefore, this study recommends to mosque construction committees to consider adding parking lots to meet the needs and prevent the impact of illegal parking around the mosque area