In the midst of the weakening of fraternal relations between people, there are two important figures who write their ideas related to "brotherhood". These two figures are Pope Francis and Gus Dur. According to Pope Francis, brotherhood means treating all beings as brothers and sisters. The language used by Pope Francis is the call to be a neighbor to others. Meanwhile, according to Gus Dur, brotherhood means loving the different (plurality) in human life. Gus Dur strongly emphasizes the importance of tolerance and respect for differences between human beings, especially religions. In this article, the author wants to compare the thoughts of the two figures on the theme of "brotherhood". In addition, this paper also aims to contribute thoughts for everyone to increase the spirit of building brotherhood that is able to transcend existing boundaries.AbstrakDi tengah arus merenggangnya relasi persaudaraan antar manusia, ada dua tokoh penting yang menuliskan gagasannya berkaitan dengan “persaudaraan”. Kedua tokoh tersebut ialah Paus Fransiskus dan Gus Dur. Menurut Paus Fransiskus, persaudaraan berarti memperlakukan segenap makhluk sebagai saudara dan saudari. Bahasa yang digunakan oleh Paus Fransiskus ialah panggilan menjadi sesama bagi yang lain. Sementara itu menurut Gus Dur, persaudaraan berarti sikap menyayangi yang berbeda (pluralitas) dalam kehidupan umat manusia. Gus Dur sangat menekankan pentingnya toleransi dan sikap menghargai perbedaaan antar umat manusia, khususnya agama. Dalam artikel ini, penulis hendak membandingkan pemikiran kedua tokoh mengenai tema “persaudaraan”. Selain itu, tulisan ini juga hendak memberikan kontribusi pemikiran bagi setiap orang untuk meningkatkan semangat membangun persaudaraan yang mampu melampaui batas-batas yang ada.