p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pharmacoscript
Asmiyenti Djaliasrin, Djalil
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI SENYAWA POTENSIAL DARI Rhoeo spathacea SEBAGAI INHIBITOR MUTAN KatG Mycobacterium tuberculosis SECARA IN SILICO Fitriyani; Cesa Ilham, Akbar; Zaza Eza, Muslimah; Asmiyenti Djaliasrin, Djalil
Pharmacoscript Vol. 8 No. 1 (2025): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v8i1.1800

Abstract

Resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap isoniazid (INH) akibat mutasi pada gen katG menjadi tantangan besar dalam penanganan multidrug-resistant tuberculosis (TB-MDR). Mutasi ini menyebabkan penurunan aktivitas enzim katalase-peroksidase, sehingga INH kehilangan efektivitasnya. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan agen terapi baru yang mampu berinteraksi dengan mutan katG untuk mengatasi resistensi INH. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif potensial dari nanas kerang (Rhoeo spathacea) sebagai inhibitor mutan katG menggunakan pendekatan komputasi. PASS Online digunakan untuk penyaringan senyawa, dimana senyawa dengan nilai Pa > 0,5 akan dilanjutkan ke studi penambatan molekul dengan AutoDock Vina-PyRx. Pemodelan struktur 3D mutan katG (T271I, G279R, E340Q, dan R373G) dilakukan menggunakan SWISS-MODEL dan hasil interaksi antara ligan dengan protein target dianalisis menggunakan Biovia Discovery Studio. Hasil dari PASS Online menunjukkan empat senyawa (tradecantoside, rutin, peltatoside, dan ferulic acid) memiliki potensi aktivitas antituberculosis dengan nilai Pa > 0,5. Hasil penambatan molekul menunjukkan keempat senyawa memiliki afinitas lebih baik terhadap semua mutan katG dibandingkan dengan INH. Tradecantoside menunjukkan afinitas tertinggi terhadap empat mutan katG kecuali R373G, menjadikannya kandidat potensial untuk pengembangan terapi TB-MDR yang lebih efektif dalam mengatasi resistensi M. tuberculosis.
IDENTIFIKASI SENYAWA POTENSIAL DARI Rhoeo spathacea SEBAGAI INHIBITOR MUTAN KatG Mycobacterium tuberculosis SECARA IN SILICO Fitriyani, Fitriyani; Cesa Ilham, Akbar; Zaza Eza, Muslimah; Asmiyenti Djaliasrin, Djalil
Pharmacoscript Vol. 8 No. 1 (2025): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v8i1.1800

Abstract

Resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap isoniazid (INH) akibat mutasi pada gen katG menjadi tantangan besar dalam penanganan multidrug-resistant tuberculosis (TB-MDR). Mutasi ini menyebabkan penurunan aktivitas enzim katalase-peroksidase, sehingga INH kehilangan efektivitasnya. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan agen terapi baru yang mampu berinteraksi dengan mutan katG untuk mengatasi resistensi INH. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif potensial dari nanas kerang (Rhoeo spathacea) sebagai inhibitor mutan katG menggunakan pendekatan komputasi. PASS Online digunakan untuk penyaringan senyawa, dimana senyawa dengan nilai Pa > 0,5 akan dilanjutkan ke studi penambatan molekul dengan AutoDock Vina-PyRx. Pemodelan struktur 3D mutan katG (T271I, G279R, E340Q, dan R373G) dilakukan menggunakan SWISS-MODEL dan hasil interaksi antara ligan dengan protein target dianalisis menggunakan Biovia Discovery Studio. Hasil dari PASS Online menunjukkan empat senyawa (tradecantoside, rutin, peltatoside, dan ferulic acid) memiliki potensi aktivitas antituberculosis dengan nilai Pa > 0,5. Hasil penambatan molekul menunjukkan keempat senyawa memiliki afinitas lebih baik terhadap semua mutan katG dibandingkan dengan INH. Tradecantoside menunjukkan afinitas tertinggi terhadap empat mutan katG kecuali R373G, menjadikannya kandidat potensial untuk pengembangan terapi TB-MDR yang lebih efektif dalam mengatasi resistensi M. tuberculosis.