Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Alih Kode dan Campur Kode dalam Interaksi Masyarakat di Terminal Harjamukti Kota Cirebon Fauziyah, Tasya; Rianto
Narasi: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/narasi.v2i2.3573

Abstract

Penelitian ini membahas tentang alih kode dan campur kode di Terminal Harjamukti Kota Cirebon. Tujuan penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai landasan teori atau referensi untuk memperkuat fenomena mengenai teori sosiolinguistik, khususnya pada fenomena alih kode dan campur kode yang terjadi di terminal Kota Cirebon. Selain itu, peneliti ingin mempertahankan bahasa daerah di sela-sela maraknya bahasa gaul pada zaman sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan teknik simak lihat cakap. Sumber data pada penelitian ini adalah interaksi pada masyarakat Terminal Harjamukti. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat alih kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa, alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, dan yang terakhir yaitu campur kode. Sekaligus menambah pemahaman tentang pentingnya melestarikan bahasa daerah di era digital.
Representasi Kearifan Lokal pada Cerita Rakyat Leil Ninn Hat Siing Pendekatan Sosiologi Aisy, Rihadatul; Fauziyah, Tasya; Hakim, Wildan Akmal
Literature Research Journal Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v2i2.884

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk menguraikan representasi kearifan lokal yang terkandung dalam cerita rakyat yang berjudul Leil Ninn Hat Siing. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan sosiologi sastra dengan menggunakan teori Ian Watt. Data pada penelitian ini berupa penggalan kutipan pada cerita rakyat  Leil Ninn Hat Siing dari kumpulan Cerita rakyat Nusa Tenggara Timur yang mengandung kearifan lokal. Kemudian teknik pengumpulan data pada penelitian ini memanfaatkan teknik baca dan catat. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan kartu data. Uji validitas dan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data. Hasil penelitian terdapat tiga aspek sosiologi sastra yaitu konteks sosial masyarakat sekitar pantai atlet Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur, aspek rasa sebagai cerminan masyarakat, dan aspek fungsi sosial sastra yaitu nilai-nilai yang dianut. Kearifan lokal menjadi budaya yang melekat dengan masyarakat. Selain itu, budaya yang secara turun temurun mendarah daging bagi orang Timor, khususnya suku Dawan, suku Helong, dan suku masyarakat Akle, Kupang.Representation of Local Wisdom in Leil Ninn Hat Siing Folklore Sociological ApproachThis research aims to describe the representation of local wisdom contained in the folklore entitled Leil Ninn Hat Siing. The method applied in this research is a qualitative descriptive method. This research utilizes a literary sociology approach using Ian Watt's theory. The data in this research are excerpts from the folklore Leil Ninn Hat Siing from the collection of East Nusa Tenggara folklore which contains local wisdom. Then the data collection technique in this research utilized reading and note-taking techniques. The data collection instrument in this research is using data cards. Testing the validity and validity of the data was carried out by data triangulation. The results of the study are three aspects of literary sociology, namely the social context of the community around the Kupang athlete beach, East Nusa Tenggara province, the aspect of taste as a reflection of society, and the aspect of the social function of literature, namely the values adhered to. Local wisdom has become a culture that is inherent in the community. In addition, the culture is hereditary ingrained for the Timorese people, especially the Dawan tribe, the Helong tribe, and the Akle tribe of the Kupang people.