Berawal dari kejadian di tempat kerja penulis di Surabaya, karena penulis lahir di Lamongan ada yang bertanya "apa benar orang Lamongan tidak boleh memakan ikan lele?", pertanyaan tersebut membuat penulis berpikir untuk menggali lebih dalam tentang cerita pantangan tersebut dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas khususnya anak-anak, sehingga dapat menambah pengetahuan dan sebagai edukasi kepada warga Lamongan khususnya anak-anak serta dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap cerita rakyat yang dimiliki oleh daerahnya sendiri. Penciptaan ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, sedangkan data sekunder didapatkan dari buku cetak/ elektronik dan literatur terdahulu. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis SWOT agar dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya. Hasil dari penciptaan ini berupa buku cerita bergambar yang mengangkat salah satu budaya dari Lamongan, tepatnya Desa Medang Kecamatan Glagah. Karya ini menampilkan konsep budaya pada masa itu, dari penggambaran karakter tokoh, latar belakang, warna, serta penggunaan typografi sesuai dengan target audience anak-anak. Terdapat media pendukung berupa stiker, kaos, tote bag, gantungan kunci, pembatas buku dan akun instagram. Secara umum buku cerita bergambar ini dapat dinikmati publik terutama anak-anak, karena disajikan dengan visual yang menarik serta memadu padankan warisan budaya yang mengandung nilai-niai luhur.