ABSTRAK Persalinan merupakan suatu proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu pada usia yang cukup bulan tanpa disertai penyulit. Dalam melewati persalinan ibu akan merasakan nyeri persalinan. Nyeri persalinan ini dapat menimbulkan kecemasan pada ibu, menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga membuat kebutuhan oksigen ibu meningkat, kenaikan tekanan darah dan berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ibu akan mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan stress, sehingga diperlukan upaya untuk dapat mengatasi nyeri persalinan yaitu dengan meningkatkan pemahaman ibu tentang cara mengatasi nyeri persalinan kala I dengan pelayanan terapi komplementer. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, dan pemahaman ibu tentang mengatasi rasa nyeri persalinan kala I dengan pelayanan terapi komplementer. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan, demonstrasi dan observasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2024, dengan melibatkan dosen, mahasiswa dan asisten bidan. Sasaran 13 orang ibu hamil trimester III di PMB Watik Subagyo. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata nilai pre test dari 13 responden sebesar 75 dengan kategori pengetahuan cukup, sedangkan rata-rata nilai post test sebesar 89 dengan kategori pengetahuan baik. Kegiatan pemberian edukasi ini diharapkan dapat dilakukan secara rutin secara berkesinambungan hingga terjadi perubahan perilaku yang lebih baik dan menggunakan media yang lebih inovatif lagi dalam pemberian terapi komplementer sehingga dapat diaplikasikan secara mandiri oleh ibu hamil di rumah. Kata Kunci: Edukasi, Terapi Komplementer, Nyeri Persalinan ABSTRACK Childbirth is the process of expelling the baby, placenta and amniotic membranes from the mother's womb at term without any complications. During the birth process, the mother will feel labor pain. This labor pain can cause anxiety in the mother, causing hyperventilation, thereby increasing the mother's need for oxygen, increasing blood pressure and reducing intestinal and bladder motility. The mother's condition will affect the mother's condition in the form of feelings of fatigue, fear, worry and stress, so efforts are needed to overcome labor pain, namely by increasing the mother's understanding of how to deal with first stage labor pain with complementary therapy services. The aim of this activity is to increase mothers' knowledge and understanding about managing first stage labor pain with complementary therapy services. The method used is by providing counseling, demonstration and observation. This service activity will be carried out in July 2024 involving lecturers, students and midwife assistants. The target is 13 third trimester pregnant women at PMB Watik Subagyo. The results obtained were that the average pre-test score of the 13 respondents was 75 in the sufficient knowledge category, while the average post-test score was 89 in the good knowledge category. It is hoped that this educational activity can be carried out routinely and continuously until there is a change in behavior for the better and using more innovative media in providing complementary therapy so that it can be applied independently by pregnant women at home. Keywords: Education, Complementary Therapy, Labor Pain