Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pembinaan Kader Kesehatan Terkait MKJP di Dusun Karangwuni Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta Casnuri, Casnuri; Rahayu, Puspito Panggih
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 1, NO 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.955 KB) | DOI: 10.35842/jpdb.v1i2.50

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan dan peningkatan mutu pelayanan posyandu sangat dipengaruhi oleh peran serta masyarakat diantaranya adalah kader posyandu. Peran kader sangat penting dalam pelaksanaan program posyandu. Dusun Karangwuni merupakan salah satu dusun di Desa Caturtunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan jumlah kader 7 orang dengan minimnya pengetahuan tentang alat kontrasepsi sehingga kurangnya kepercayaan diri dalam menyampaikan informasi terkait alat kontrasepsi. Kegiatan dilakukan untuk menambah pengetahuan kader, sehingga kader lebih percaya diri dalam menyampaikan informasi.Metode Kegiatan: Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab pada kader dan role play dilaksanakan oleh kader.Pelaksanaan dan Hasil Pengabdian: Kegiatan pengabdian dilakukan pada hari Rabu/16 Mei 2018 pada pukul 10.00  -  12.00 WIB, Minggu/20 Mei 2018 pukul 16.00 WIB - selesai. Dari 7 orang kader yang hadir, ditemukan 2 orang kader yang aktif dalam memberikan pertanyaan dan memiliki kepercayaan yang tinggi dalam menyampaikan informasi, sedangkan 5 orang kader lainnya cenderung pasif. Namun, pengetahuan tentang kontrasepsi jangka panjang cenderung kurang. Pada kegiatan kedua saat pengamatan, semua kader memiliki antusias dan kepercayaan yang tinggi untuk melakukan penyuluhan.Kesimpulan: Kegiatan pelatihan/pembinaan pada kader terkait metode kontrasepsi jangka panjang cukup berhasil, dimana peserta sudah memiliki kemampuan dalam melakukan kegiatan penyuluhan secara mandiri dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kata Kunci: Pembinaan, Kader, MKJP
Pelatihan Tekhnik Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Pada Ibu Hamil Dengan Metode Terapi Komplementer Di PMB Istri Yuliani Ngaglik Sleman D.I Yogyakarta Rahayu, Puspito Panggih; Febriati, Listia Dwi
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 3, NO 1 (2020) : FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jpdb.v3i1.104

Abstract

The paradigm of midwifery services has now shifted. Midwifery care is carried out in a combination of conventional and complementary midwifery services, and has become an important part of midwifery practice (Harding & Foureur, 2009). Childbirth in the First Stage caused pain experienced by maternity. One way to reduce pain in labor with complementary therapies include aromatherapy, relaxation therapy, music therapy and massage. The benefits of complementary therapy are that it helps increase relaxation while practicing breathing which is beneficial in labor and helps calm the mother, maintain the strength of the uterus during childbirth, help with breathing, and lower blood pressure. PMB Yuliani's wife is one of the Midwife's Independent Practices in the Sleman area that provides midwifery services and baby spa. Based on data obtained by Trimester III pregnant women still do not know the technique of pain reduction with complementary therapy methods. Objective: To provide training to pregnant women about pain reduction techniques with complementary therapy. Methods: conducted with counseling, lectures and frequently asked questions and practices (complementary therapy training). Community service activities carried out with counseling and training activities for Trimester III pregnant women for 3 days (20-22 August 2019). The activity was carried out for Pregnant Women at PMB Wife Yuliani Ngaglik Sleman D.I Yogyakarta. The participants seemed very relaxed and experienced the hypnobirthing process, because this was the experience of the participants for the first time getting this training. Participants suggest holding routine therapeutic training with this complementary method because it is felt to be very useful and participants feel much calmer, relaxed and comfortable after attending complementary method therapy training.Keywords: Complementary, Pregnant Women
KOMUNIKASI DAN KONSELING BIDAN DENGAN METODE NLP (NEURO-LINGUISTIC PRORAMMING) Puspito Panggih Rahayu, Sukmawati, Lestariningsih,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tugas bidan adalah memberikan asuhan kebidanan yang bersifat holistik, humanistik berdasarkan evidence based dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan, dan memperhatikan aspek fisik, psikologi, emosional, sosial budaya, spiritual, ekonomi, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai kewenangannya. Salah satunya mampu melakukan praktik kebidanan dengan menggunakan teknik komunikasi efektif untuk interaksi dengan klien, NLP (Neuro Linguistic Programming) adalah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi yang diciptakan dapat mengobati masalah pobia, depresi, gangguan kebiasaan, penyakit psikosomatik, miopi, alergi, flu dan gangguan belajar. Interaksi klasik dalam NLP dapat dipahami termasuk membangun hubungan, mengumpulkan informasi tentang keadaan masalah mental, tujuan yang diinginkan, dengan menggunakan alat dan teknik khusus untuk melakukan intervensi, dan mengintegrasikan perubahan yang diusulkan dalam kehidupan klien. Tujuan: bidan memahami komunikasi konseling dengan metode NLP dan menerapkan saat praktik. Pengabdian dilakukan secara daring pada 13 – 14 November 2020 dengan melibatkan seluruh bidan di kabupaten Sleman sebanyak 256 bidan. Mayoritas menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini sebanyak 92, 97%, dan peserta mayoritas melakukan NLP dengan baik dan lancar sebanyak 86, 16%. Kesimpulan: konseling tidak harus tatap muka langsung dan bisa dilakukan secara daring. Layanan konseling kepada masyarakat dan klien bisa diterapkan, apalagi saat pademi covid-19.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN PRAKTIK KOMPLEMENTER KEBIDANAN Zahrah Zakiyah, Listia Dwi Febriati, Puspito Panggih Rahayu,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tugas bidan dalam pelayanan terbagi menjadi 4 yaitu promotif, preventif, deteksi dini komplikasi dan kegawatdaruratan. Paradigma pelayanan kebidanan saat ini telah mengalami pergeseran. Selama satu decade ini, asuhan kebidanan dilaksanakan dengan mengkombinasikan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer, serta telah menjadi bagian penting dari praktek kebidanan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang pengobatan komplementer alternative. Pelayanan kebidanan komplementer merupakan bagian dari penerapan pengobatan komplementer dan alternative dalam tatanan kebidanan.Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Hubungan Karakteristik Bidan dengan Praktik Komplementer Kebidanan di IBI Sleman Ranting Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan Sampel minimal yaitu 30 responden. Analisis data dengan univariate dan bivariate chi Square. Adapun variabel independen dalam penelitian ini yaitu karakteristik responden melputi Usia, Pendidikan, Pelatihan. Variabel Dependen penelitian ini yaitu Praktik Komplementer Kebidanan. Instrumen penelitian dengan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas isi. Penelitian ini diperoleh bahwa karakteristik responden berdasarkan usia dan pendidikan tidak berhubungan dengan pelaksanaan praktik komplementer kebidanan di IBI Sleman Ranting Timur dengan p=0.290 sedangkan pelatihan memiliki hubungan dengan Praktik Kebidanan komplementer di IBI Sleman Ranting Timur dengan nilai p=0.001.
TERAPI KOMPLEMENTER HERBAL SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI MERINGANKAN PMS (PRE MENSTRUASI SINDROM) PADA REMAJA PUTRI Febriati, Listia Dwi; Rahayu, Puspito Panggih
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 4, NO 2 (2021) : AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jpdb.v14i2.150

Abstract

Background: Women have special needs than men, women experience menstruation, pregnancy, childbirth and breastfeeding as well as menopause. hence women need more intensive care during their life cycle. Menstruation in women can experience Pre Menstrual Syndrome complaints. A complementary herbal therapy is one that can be used to reduce pain. Extension and training activities were carried out in the Village of Dhuku Jambidan. Based on information from several young women, they really need young women activities related to reducing menstrual pain, because menstrual pain from 5 teenage girls is very disturbing activities. The purpose of this service is expected to be able to increase the knowledge of young women about complementary herbal therapies to reduce complaints of Pre Menstrual Syndrome, and to provide provision to adolescents on how to make tamarind turmeric herbs to reduce pain. The method in this service is counseling and demonstration of herbal medicine. Result: there was an increase in knowledge before and after counseling, the young woman could also re-dominate the steps of making tamarind turmeric herbs.Keywords : Complementary; Herbs, PMS (Pre Menstrual Syndrome) 
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PESERTA SENAM OSTEOARTRITIS DI POSBINDU MUNGGON, BERBAH, SLEMAN, DIY Rahayu, Puspito Panggih
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 3, No 1 (2021): Strategi Mempertahankan Kualitas Penelitian dan Publikasi di Era Pandemi
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi OA berdasarkan usia di Indonesia cukup tinggi yaitu 5% pada usia 40 tahun, 30 tahun pada usia 40 – 60 tahun dan 65% pada usia tua (lansia) lebih dari 61 tahun. Hipertensi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kerusakan tulang rawan sendi yang dapat dinilai dengan USG, defek kartilago ini akibat mekanisme kerusakan vaskuler di daerah subkondral. Mekanisme terjadinya osteoarthritis lutut berkaitan dengan kendali glukosa dalam darah. Insiden penyakit ini meningkat di Indonesia mengakibatkan terjadinya komplikasi kronik DM salah satunya osteoarthritis lutut. Tujuannya untuk mengetahui hasil pemeriksaan tekanan darah dan gula darah peserta senam osteoarthritis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini 57 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dan analisis menggunakan analisis univariat. Hasil : Di dapatkan 51% peserta senam osteoarthritis memiliki tekanan darah normal, sedangkan untuk gula darah sebanyak 53% peserta memiliki gula darah normal. Kesimpulan : Tekanan darah dan kadar gula darah peserta senam osteoarthritis sebagian besar normal.
MENCUKUPI STATUS GIZI ANAK DENGAN GERAKAN AKSI “AKU SUKA MAKAN IKAN” Puspito Panggih Rahayu; Casnuri Casnuri
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 01 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i01.342

Abstract

Latar belakang: Balita termasuk kelompok rawan gizi karena masih dalam masa pertumbuhan. Konsumsi makanan terutama energi dan protein merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap status gizi. Angka konsumsi ikan masih rendah sehingga salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan adalah dengan membentuk sikap yang positif gemar makan ikan sejak dini pada balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui status gizi balita setelah diberikan intervensi asupan ikan.Metode: Penelitian eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest design. Subjek dalam penelitian ini adalah balita usia 12-59 bulan di wilayah Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman DIY sebanyak 25 subjek. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Variabel bebas adalah pemberian intervensi ikan sebanyak 100 gram dengan frekuensi satu kali setiap hari selama 30 hari sedangkan varibel terikat adalah berat badan, tinggi badan, dan status gizi balita berdasarkan z-score TB/U. Analisis data dengan paired sampel t-test.Hasil: Ditemukan 44% balita berstatus gizi stunting pada awal penelitian. Setelah intervensi, terjadi penurunan persentase kejadian stunting menjadi 36%. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan tinggi badan (p=0,004) dan perbaikan status gizi berdasarkan Z-score (p=0,003) yang signifikan antara sebelum dan setelah intervensi. Namun, tidak demikian dengan berat badan yang tidak menunjukkan peningkatan antara sebelum dan setelah intervensi (p=0,982).Simpulan: Pemberian intervensi ikan sebanyak 100 gram dengan frekuensi satu kali setiap hari selama 30 hari dapat meningkatkan tinggi badan dan memperbaiki status gizi balita secara signifikan pada akhir intervensi. Kata Kunci: Balita; Stunting; Konsumsi Ikan; Protein
Evaluation Of Integrated Management Implementation In Hospital In The Health Center Of Sleman D.I Yogyakarta District Casnuri Casnuri; Puspito Panggih Rahayu
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2020.8(2).152-159

Abstract

Integrated Management of Sick Toddler (MTBS) is an integrated approach whose governance is carried out on sick toddlers with outpatient facilities. MTBS is used as a service standard for sick infants and toddlers as well as a guideline for nursing staff (midwives and nurses) especially in primary health care facilities. In 2006 the MTBS program socialization and training for puskesmas staff were conducted, where each puskesmas was represented by 1 medical staff and 2 paramedics. MTBS aims to reduce morbidity and mortality due to diarrhea, pneumonia, DHF and infections. IMR in Sleman Regency is better than the national target. In 2015 there were 14,134 live births and 51 (3.61%) stillbirths. This tends to decrease from 2014 when the number of live births was 14,406 with 67 infant deaths (4.65%). The death was caused by diarrhea, pneumonia, DHF and infections. This shows that there is still a need to increase the role of cross-program and cross-sectoral efforts to reduce infant mortality, which is to evaluate the implementation of IMCI or MTBM in the Sleman D.I Yogyakarta Public Health Center.Research Purpose investigate the factors in the implementation of IMCI at the Sleman D.I Yogyakarta Public Health Center.Research Methods is descriptive qualitative. The main Informantts were 25 MTBS officers, 25 Puskesmas heads, and 1 Kasie Kesga District Health Office, Sleman D.I Yogyakarta with in-depth interviews.Research result: All puskesmas in Sleman Regency have implemented MTBS services according to service procedures with different achievements in each puskesmas. This is due to the disorderly officers in conducting data recapitulation. The achievement of the MTBS program in Sleman Regency was 65.39%.Conclusion: The MTBS program at the Sleman district health center has been implemented well due to several factors, namely Human Resources, both the number of trained health workers and the quality of the competencies of health workers, leadership support in the form of facilities and infrastructure, as well as funding support in increasing competence.  
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2014 Puspito Panggih Rahayu
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.787 KB) | DOI: 10.35842/mr.v11i2.161

Abstract

Latar belakang : Ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir terjadi pada saat kelahiran bayi, baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Berdasarkan data WHO tahun 2009 terjadi 2.7 juta kasus ruptur perineum pada ibu bersalin. Dari survei awal yang dilakukan peneliti, jumlah kejadian ruptur perineum dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 35,4%. Tujuan penelitian : diketahui faktor yang  berhubungan  dengan kejadian ruptur perineum.Metode penelitian : penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatancross sectional. Variabel independen umur, paritas, jenis persalinan, presentasi janin. Populasi dan sampel adalah seluruh ibu bersalin di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta pada tahun 2014 sejumlah 401 responden. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat.Hasil : analisis membuktikan presentase ibu bersalin mengalami ruptur perineum sebanyak 92%. Berdasarkan analisis variabel independen yang berhubungan dengan ruptur perineum adalah paritas. Variabel yang tidak berhubungan adalah umur, jenis persalinan dan presentasi janin. Saran penulis dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan meningkatkan konseling jarak kehamilan yang aman, mengaktifkan kelas ibu hamil, konseling KB, melakukan pendokumentasian dengan lengkap dan memperhatikan faktor lain yang memungkinkan terjadinya ruptur perineum seperti posisi ibu saat mengejan dan faktor penolong mengajarkan ibu cara mengejan yang benar, posisi bokong yang baik saat keluarnya bayi dan menyokong perineum dengan benar saat memimpin persalinan yang juga memiliki pengaruh terhadap kejadian ruptur perineum.   Kata Kunci: ruptur perineum, paritas
PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE PADA LANSIA DI DUSUN BANARAN DESA ARGOMULYO KECAMATAN CANGKRINGAN SLEMAN DIY Puspito Panggih Rahayu
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017: Suplemen Medika Respati Februari 2017 Volume 12
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.275 KB) | DOI: 10.35842/mr.v0i0.162

Abstract

Latar belakang: Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur menstruasinya. Hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi tanpa disertai ketidakteraturan siklus berkepanjangan sebelumnya. Studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun Banaran, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman DIY, menunjukkan bahwa ada beberapa ibu-ibu yang memasuki usia 40 tahun dan mengalami ketidakteraturan menstruasi dan bahkan ada yang tidak mengalami menstruasi selama 4 bulan. Sehingga menganggap bahwa itu merupakan tanda kehamilan. Pengetahuan yang tepat tantang menopause diperlukan untuk menghadapi masa menopause. Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan lansia tentang pengertian, batasan, tanda dan gejala, serta penanganan menopause di Dusun Banaran, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman DIY. Selain itu penyuluhan ini juga sebagai sumber informasi dalam meningkatkan pengetahuan lansia tentang menopause di Dusun Banaran, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman DIY. Metode : Sasaran penyuluhan ini adalah  ibu-ibu lansia di Dusun Banaran, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman DIY. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2016.  Hasil : Kegiatan penyuluhan dilakukan selama 60 menit meliputi pembukaan, penyampaian materi, evaluasi dan penutup. Pada saat penyuluhan berlangsung, peserta antusias untuk mendengarkan dan menyimak penjelasan yang disampaikan penyuluh. Peserta juga aktif bertanya seputar permasalahan dan keluhan menopause yang pernah dialami. Hasil evaluasi menunjukkan peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan penyuluh. Kesimpulan: Pengetahuan lansia di Dusun Banaran meningkat setelah dilakukan penyuluhan penyuluhan tentang menopause. Kata kunci : Penyuluhan, Lansia, Menopause, Pengetahuan